Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Forum Studi Kebudayaan ITB: Kritikan Itu Didasari Problem Budaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 22 September 2021, 07:58 WIB
Forum Studi Kebudayaan ITB: Kritikan Itu Didasari Problem Budaya
Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD ITB, Acep Iwan Saidi/RMOL
rmol news logo Kritik yang disampaikan melalui beragam cara, mulai dari lisan hingga tulisan seperti halnya mural belakangan seolah menjadi ancaman bagi pihak-pihak tertentu. Padahal, kritik itu merupakan salah satu cara dalam menyampaikan aspirasi.

Demikian disampaikan Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD ITB, Acep Iwan Saidi saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertahan "Tentang Kritik dan Diri yang Hilang" pada Selasa malam (21/9).

"Kritik ungkapan-ungkapan yang didasari problem budaya yah. Secara akademik, kritik itu timbangan baik buruk. Pujian itu juga (termasuk) kritik," kata Acep.

Menurutnya, kritik itu berbeda dengan solusi. Sehingga anggapan yang menyebut kritik harus diiringi dengan solusi adalah keliru. Kritik, kata Acep, tidak hanya hal negatif yang dipahami sebagai sebuah ungkapan.

Ia menambahkan, sebetulnya ada yang lebih berbahaya dari kritik, yaitu pujian. Pujian cenderung membuat seseorang termasuk pemerintahan misalnya, menjadi terbuai.

"Yang lebih bahaya itu pujian. Di dalam Islam, kritik juga sedang menjembatani pemikiran kita, publik, supaya dapat diterjemahkan lebih secara clear. Harusnya dipahami demikian," demikian Acep. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA