Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani yang tidak ingin ada narasi kebencian ditabuh dalam narasi partai politik.
"Dalam membangun kontestasi politik seharusnya parpol menggunakan narasi yang tidak menimbulkan ruang kebencian atau menabuh genderang keterbelahan (segregasi) masyarakat," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu siang (22/9).
Menurut Wakil Ketua MPR RI Fraksi PPP ini, pernyataan Giring tersebut tidak sesuai dengan nama partainya “solidaritas Indonesia" yang seharusnya turut serta menciptakan harmoni di ranah politik.
"Apa yang disampaikannya tidak membangun solidaritas, tapi justru ingin membuka kembali ruang kebencian dan keterbelahan," kata Arsul.
Dalam konteks menjaga solidaritas keindonesiaan, kata Arsul, PPP ingin mengajak partai manapun untuk mengkritisi figur politik manapun tetapi tidak di atas landasan atau semangat untuk membuka ruang kebencian.
"Karenanya diksi seperti pembohong bisa diganti dengan orang yang tidak menepati janjinya," demikian Arsul Sani.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: