Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arab Sudah Buka Pintu Haji, Cak Imin Sayangkan QR Code Indonesia Masih Bermasalah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 22 September 2021, 19:35 WIB
Arab Sudah Buka Pintu Haji, Cak Imin Sayangkan QR Code Indonesia Masih Bermasalah
Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar/Net
rmol news logo   Keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm senagai syarat masuk Arab Saudi untuk umrah dan haji harus disambut baik. Pasalnya, karena dua vaksin yang sebelumnya ditolak Arab Saudi, jamaah haji dan umrah asal Indonesia urung berangkat.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, keputusan itu adalah kabar baik. Walaupun, Kemenkes Arab Saudi meminta seluruh pengguna dua jenis vaksin di atas harus menerima booster salah satu dari empat jenis vaksin Covid-19 yang diakui Arab, yaitu AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna.

“Tentu ini kabar baik, terutama bagi calon-calon jemaah umrah Indonesia. Kita sangat bersyukur atas keputusan Saudi menerima Sinovac dan Sinopharm sebagai vaksin Covid-19. Meskipun masih perlu booster ya,” kata Cak Imin, saapan karibnya, Rabu (22/9).

Cak Imin memandang, keputusan Arab Saudi tersebut menjadi sinyal ibadah umrah akan segera dibuka normal bagi seluruh warga muslim dunia, termasuk bagi Indonesia. Menurutnya, umat Islam seluruh dunia sudah lama memendam rindu bisa beribadah di Tanah Suci.

“Kita semua dan juga dunia tentu menanti-nanti umrah bisa segera dilaksanakan. Semua rindu Tanah Suci. Saya harap dengan munculnya kebijakan ini umrah bisa segera dilaksanakan dan berjalan lancar,” terangnya.

Hanya saja, Wakil Ketua DPR RI inu mengaku kecewa saat mendengar kabar terkait quick response code (QR code) pada sertifikat vaksin Covid-19 Indonesia belum bisa dibaca sistem Arab Saudi. Padahal, QR code tersebut dibutuhkan sebagai syarat melaksanakan umrah.

“Itu kita sesalkan bersama, saat vaksin Sinovac sudah mendapat lampu hijau, ini malah barcode vaksin kita masih mental. Ya seharusnya sistem kesehatan kita bukan cuma terintegrasi di sini saja, tapi seluruh dunia,” katanya.

Dia pun mendesak ada komunikasi dari Pemerintah Indonesia keapda Arab Saudi untuk mencari jalan keluar dari permasalah QR Code vaksin Covid-19 tersebut.

“Saya minta masalah itu segera diatasi. Jangan sampai nanti kita sudah tiba di Arab, tapi malah terkendala soal barcode vaksin yang nggak terbaca,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA