Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rawan Terpapar, Rektor USU Ajak Mahasiswa Tangkal Radikalisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 25 September 2021, 13:40 WIB
Rawan Terpapar, Rektor USU Ajak Mahasiswa Tangkal Radikalisme
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin/RMOLSumut
rmol news logo Perang terhadap radikalisme perlu ditumbuhkan dari lingkungan kampus. Sebab dewasa ini, mahasiswa kerap menjadi objek yang rawan terpapar radikalisme.

"Posisi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi rawan sebagai objek paparan radikalisme. Hal tesebut dikarenakan mahasiswa yang juga sedang dalam proses pencarian jati diri,” kata Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin diberitakan Kantor Berita RMOLSumut, Sabtu (25/9).

Adanya radikalisme dikhawatirkan dapat memecah persatuan bangsa dan juga meningkatkan keresahan di tengah masyarakat. Penanganan yang komprehensif serta berkesinambungan pun dibutuhkan untuk dapat menangkal radikalisme berkembang.

Lebih jauh ia memaparkan, pengaruh radikalisme dapat terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari dalam diri dan juga lingkungan sangat berperan membentuk karakter serta dasar pikir seorang mahasiswa.

“Ada faktor internal dan eksternal yang membentuk pola pikir seseorang. Faktor internal tentu dari dalam dirinya sendiri, namun ada faktor yang juga besar pengaruhnya, yakni faktor eksternal. Lingkungan memberikan pengaruh besar bagi pola pikir,” ujarnya.

Potensi radikalisme ini pun dinilai perlu penanganan serius agar dapat ditekan. Di sisi lain, ia mengapresiasi adanya Pusat Studi Moderasi Beragama dan Karakter Bangsa yang telah dibentuk.

“Adanya Pusat Studi Moderasi Beragama dan Karakter Bangsa menjadi satu langkah yang baik untuk menangkal penyebaran paham radikalisme. Saya berharap dengan adanya pusat studi ini dapat memberikan dampak signifikan dalam pencegahan paham radikalisme di Indonesia,” kata Muryanto.

Kepala BNPT Periode 2016-2020, Komjen (Purn) Suhardi Alius menyebutkan ,fenomena radikalisme tidak hanya dihadapi Indonesia. Komunitas dunia juga sedang berupaya untuk menangkal paham radikalisme meluas dalam kehidupan negara mereka masing-masing.

“Dalam pertemuan atau forum dunia, saya selalu sebutkan perlu bergandengan tangan menangkal radikalisme. Radikalisme tidak berafiliasi pada agama, ras, dan suku, melainkan sebuah sikap untuk tidak menerima keberagaman,” tegas Suhardi Alius. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA