Dia menduga ada konflik kepentingan dibalik sikap Eka Gumilar yang menyerang para aktivis, mulai dari ekonom senior DR. Rizal Ramli hingga aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) yang memberi advokasi pada rakyat beberapa waktu lalu.
Dugaan ini cukup beralasan melihat Eka Gumilar memiliki perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan desain interior yang berkantor di Sentul City.
"Harus malu ya kalau dia masih punya hubungan bisnis, kemudian koar-koar melakukan kritik terhadap orang yang melakukan advokasi atas adanya upaya penggusuran oleh pihak pengembang," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/9).
Menurut Saiful, apa yang dilakukan oleh Eka Gumilar tidak etis karena netralitasnya dipertanyakan. Apalagi, jika Eka Gumilar memiliki hubungan bisnis langsung dengan Sentul City.
"Saya kira ini contoh yang kurang baik. Bagaimana kalau itu menimpa kepada yang bersangkutan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.