Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SBY: Mungkin Hukum Bisa Dibeli, Tapi Tidak untuk Keadilan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 27 September 2021, 09:16 WIB
SBY: Mungkin Hukum Bisa Dibeli, Tapi Tidak untuk Keadilan
Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net
rmol news logo Penegakan hukum menjadi sorotan Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat kicauan di akun Twitter pribadinya pada pagi ini, Senin (27/9). Dalam kicauan ini, SBY menyinggung hubungan antara uang dan penegakan hukum.

“Money can buy many things, but not everything. Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

SBY, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat memastikan bahwa dirinya masih percaya dengan integritas para penegak hukum di Indonesia. Dia pun meminta para penegak hukum untuk bisa mengambil posisi menegakkan keadilan.

“Sungguhpun saya masih percaya pada integritas para penegak hukum, berjuanglah agar hukum tidak berjarak dengan keadilan,” tegas SBY.

Permasalahan hukum memang sedang menyerang partai tempat SBY bernaung, Partai Demokrat. Di mana, kubu Moeldoko menunjuk pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum. Mereka kemudian memperkarakan AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

Yusril menegaskan bahwa MA  harus melakukan terobosan hukum dengan menjadi lembaga yang memeriksa, mengadili dan memeriksa apakah AD/ART Demokrat yang disahkan Menkumham bertentangan dengan UU atau tidak.

Secara khusus, Yusril juga meminta MA memeriksa apakah pasal AD/ART Demokrat yang memberi kewenangan lebih kepada majelis tinggi bertentangan dengan UU Partai Politik atau tidak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA