Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (
feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang, Banten, Senin (27/9). Kunjungan tersebut juga dilakukan Mentan sebagai tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo untuk melakukan validasi fakta dan cek data di lapangan.
"Pak presiden minta tidak hanya data, tapi bagaimana fakta yang ada di lapangan. Oleh karena itu, saya bersama eselon 1 dan eselon 2 Kementan lakukan validasi, salah satunya hari ini di pabrik pakan terbesar di Indonesia, yaitu Japfa,†tutur Syahrul.
Syahrul menegaskan, pihaknya terus menggenjot produksi jagung, khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia juga meminta semua pihak, termasuk perusahaan pakan menyerap jagung dari petani lokal.
"Berdasarkan penjelasan dari direksi, tidak ada masalah terkait pasokan jagung. Tentu ada dinamika di lapangan, tetapi secara faktual kondisi jagung kita cukup normal," jelasnya.
Memperkuat pernyataan Mentan, Assistant Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia, Johan memastikan ketersediaan jagung untuk pakan ternak masih cukup.
“Kami punya stok hingga 17 ribu ton di pabrik pakan kami di Cikande. Sumber jagung kami dari luar Pulau Jawa, seperti Lampung, Sulawesi (Makassar dan Gorontalo) dan NTB (Sumbawa dan Dompu)," tegas Johan yang juga menjabat Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Ketersediaan jagung nasional dipastikan dalam kondisi aman, termasuk jagung yang khusus untuk pakan ternak. 
