Nadiem mengatakan, informasi yang menyebutkan munculnya klaster penularan akibat PTM terbatas yang mencapai 2,8 persen satuan pendidikan dalam satu bulan terakhir merupakan miskonsepsi.
Katanya, jumlah terdapat 1.296 dari total 46.500 sekolah yang menyelenggarakan PTM melaporkan terjadi penularan Covid-19 adalah data kumulatif sejak Juli 2020,
"Artinya bukan data per satu bulan," ujar Nadim dalam jumpa pers virtual perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin malam (27/9).
Selain itu, Nadiem juga menyatakan bahwa data tersebut merupakan laporan yang diterima sekolah atas kondisi peserta didiknya, yang kemudiam dicatat untuk dilaporkan kepada Kemendikbudristek.
Sehingga, dirinya menegaskan bahwa data yang disajikan adalah laporan penularan Covid-19 terhadap peserta didik yang belum tentu terjadi di lingkungan sekolah, tepatnya saat PTM dimulai.
"2,8 persen dari sekolah yang dilaporkan oleh sekolahnya ada yang (terkena) Covid-19, itu pun belum tentu mereka melaksanakan PTM," demikian Nadiem.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: