Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walau Patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhie Tidak Ada Lagi, Pangkostrad Dudung Abdurachman Tidak Lupa Peristiwa G30S/PKI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 28 September 2021, 09:47 WIB
Walau Patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhie Tidak Ada Lagi, Pangkostrad Dudung Abdurachman Tidak Lupa Peristiwa G30S/PKI
Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman
rmol news logo Hilangnya diorama yang menggambarkan suasana 1 Oktober 1965 di Museum Dharma Bhakti Kostrad terjadi karena Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman tidak bisa menolak permintaan dari mantan Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.

Azmyn Yusri Nasution adalah Pangkostrad sejak 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012. Dia juga merupakan penggagas pembuatan patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhie Wibowo di museum itu. 

Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa Azmyn Yusri Nasution sempat meminta kembali patung-patung tersebut kepada dirinya.

“Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," katanya kepada wartawan, Senin (27/9).

Hanya saja, Dudung Abdurachman menolak jika pengambilan patung diartikan bahwa TNI melupakan peristiwa G30S/PKI. Dudung tegas mengatakan bahwa dirinya punya komitmen kuat tidak akan melupakan peristiwa yang membuat para jenderal senior TNI AD meninggal dunia.

“Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama, tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA