"
Alhamdulillah Badan Anggaran telah menyelesaikan tugasnya, menyelesaikan APBN 2022 dan kami optimis pertumbuhan ekonomi 5,2 persen realistis,†kata Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9).
Said menambahkan, pemerintah seharusnya bisa menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi, jika program vaksinasi nasional berjalan dengan masif dan lancar sesuai rencana.
“Saya yakin pemerintah punya
base export yang bisa 5,5 jika pandemi Covid-19 sebagaimana langkah yang dilakukan dengan mempercepat vaksinasi dan sebagainya itu berjalan sesuai,†katanya.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini meyakini, ekonomi nasional akan bangkit di tahun 2022 mendatang seiring upaya menggenjot vaksinasi nasional.
"Kita
haqqul yaqin hari ini relatif dari kawan-kawan sendiri sudah saling berdekatan, itu menunjukkan keberhasilan pemerintah melaksanakan vaksinasi Covid-19,†imbuhnya.
DPR dan pemerintah telah menyepakati bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022 mendatang sebesar 5,2 persen, inflasi 3 persen, suku bunga di angkat 6,8 persen, ICP 63 persen, lifting minyak dan gas berada di angka 713.039, setara dengan minyak bumi.
Said menuturkan, kesepakatan tersebut disetujui lewat perhitungan dan pembahasan yang matang selama kurang lebih empat bulan antara parlemen dengan pemerintah.
Namun, Banggar DPR RI mengingatkan kepada pemerintah, khususnya Menteri Keuangan agar pada tahun 2023 mendatang
concern dengan perubahan iklim.
“Perubahan iklim dampaknya luar biasa, semoga lingkungan hidup itu menjadi
composite index terhadap asumsi makro kita pada tahun yang akan datang,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: