Begitu tegas disampaikan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada Jumat siang (1/10).
Menurutnya, Kesakitan Pancasila bukan sekadar catatan sejarah, tidak hanya perlu diingat, hanya dikenang atau menjadi bahan perenungan semata.
Tetapi nilai-nilai dari Kesaktian Pancasila sepatutnya dijiwai dan dijadikan ruh serta energi untuk membentuk karakter bangsa agar terbebas dari rongrongan golongan dan paham-paham yang anti terhadap prinsip-prinsip falsafah Pancasila.
"Sebagai abdi negara, segenap insan KPK telah menjadikan Kesaktian Pancasila sebagai energi terbarukan yang tidak akan pernah habis, sebagai motor untuk mengakselerasi percepatan penanganan laten korupsi di Indonesia," ujar Firli kepada wartawan, Jumat siang (1/10).
Selain itu, sebagai bagian dari penyelenggara negara, pelaksana UU, seluruh ASN yang bertugas di KPK wajib menjiwai Pancasila saat menjalankan tugas dan kewajiban.
Di mana, kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia selalu dikedepankan dan diutamakan.
"KPK berpedoman teguh terhadap nilai-nilai Pancasila agar tetap istiqomah, independen agar terbebas dari rongrongan dan pengaruh paham-paham tertentu serta kekuasaan apapun, dalam melaksanakan tugas yang diberikan negara dan rakyat Indonesia sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di NKRI," tegasnya.
Firli mengajak masyarakat untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan ruh dan semangat antikorupsi untuk Indonesia bebas korupsi.
"Sesuai cita-cita, impian dan harapan segenap bangsa di republik ini, demi terwujudnya kesejahteraan umum dan kecerdasan kehidupan bangsa, dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Miangas hingga Pulau Rote," pungkas Firli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: