Nama Sri sudah dikenal luas kader-kader PDI Perjuangan. Dia adalah sekretaris pribadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sejak tahun 1996.
Sri Mastuti sudah bersama Megawati sejak 1980-an. Sebelum menjadi Sespri Mega, Sri yang sempat kerja di perusahaan milik Korea Selatan itu memutuskan masuk partai dan menjadi staf di sekretariat DPP PDI dari tahun 1992 sampai dengan 1995.
Saat melayat Sabam Sirait, Sri menyanyikan lagu "ayah" milik Rinto Harahap. Ia punya kenangan bersama Sabam dengan lagu itu. Dalam sebuah acara partai di Jawa Tengah, saat menjelang Pilpres 2004, Sabam minta Sri menyanyikan lagu tersebut.
Dengan memakai daster, Sri menyanyikan lagu ayah. Usai menyanyi, rupanya Sabam terkesan dan ingat ayahnya yang sangat baik. Sabam pun kemudian memberikan uang pada Sri, yang telah mengingatkan pada ayahnya.
"Saya lihat uang itu cuma satu-satunya di dompet, tapi ia berikan pada saya," kata Sri terkesan.
Sri mengatakan bahwa Sabam sosok yang tenang. Bila ada pandangan yang berbeda, ia akan menyampaikan dengan tidak emosional serta akan menghargai pandangan orang lain yang berbeda.
"Bang Sabam itu tenang, santun tapi tegas," ungkap Sri.
Sri pun menjawab asumsi sebagian orang terkait hubungan Sabam dengan Megawati. Sri memastikan, keduanya terus menjalin komunikasi yang baik.
"Pak Sabam dan Bu Mega
fine-fine saja kok. Komunikasi juga bagus, dan baik-baik saja. Dan Ibu Mega selalu menghormati Pak Sabam sebagai senior," kata Sri, yang mengenal Sabam sejak tahun 1970-an.
Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Sabam. Ia menyebut Sabam Sirait memiliki peran yang sangat penting bagi partai semasa masa hidupnya.
"PDI ini terdiri dari fusi (gabungan) lima partai, (dan) pada waktu itu (beliau adalah) deklarator yang menandatangani resmi (fusi) penciptaan PDI,†ujar Megawati pada Kamis lalu (30/10).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.