Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian hanya mengingatkan, pindah ibu kota bukan hal mudah. Sehingga, rencana tersebut patut dibahas dengan serius.
"Saya juga tentu saja dari Golkar mendukung pemindahan ibu kota," ujar Hetifah dalam diskusi bertema "Quo Vadis RUU Ibu Kota Negara' di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (5/10).
Hetifah mengatakan, rencana ibukota bukanlah hal baru. Di era Presiden Joko Widodo, rencana ini sudah disampaikan pada periode pertama atau tepatnya pada pertengahan tahun 2019.
Lanjut Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini, pada saat itu juga DPR RI membentuk panitia khusus (pansus) pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur yang diketuai oleh Ketua Komisi II DPR RI saat itu, Zainudin Amali.
Setelah berlalu dua tahun, Hetifah menyarankan rencana pindah ibukota negara kembali di kaji lebih dalam. Terlebih, saat ini masih masa pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Sebetulnya sudah ada pemanasan di DPR pada saat itu, tetapi karena sekarang kita memasuki babak baru, setelah hampir dua tahun ini didera pandemi. Sebaiknya tentu saja kita akan membahas dari awal kembali," terangnya.
Terpenting, masih kata Hetifah, rencana pemindahan ibukota jangan sekadar dipahami sebagai cara memindahkan persoalan di Jakarta ke daerah lain.
"Lebih bagus tidak usah pindah kalau kayak gitu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: