Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masih Mendominasi Pasar Dunia, Airlangga Perkuat Kemitraan Petani Kelapa Sawit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 06 Oktober 2021, 04:34 WIB
Masih Mendominasi Pasar Dunia, Airlangga Perkuat Kemitraan Petani Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit/Net
rmol news logo Sebagai negara produsen terbesar yang menguasai sekitar 55 persen pangsa pasar minyak sawit dunia, serta memanfaatkan tidak lebih dari 10 persen dari total global land bank for vegetable oil, Indonesia mampu menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta tenaga kerja dan merupakan kontribusi terbesar ekspor non migas dengan menyumbang 15,6 persen dari total ekspor non migas tahun 2020.

"Sehingga kelapa sawit telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi primadona komoditas sektor industri ekspor," ujar Airlangga dalam webinar bertajuk "Perkuat Kemitraan Petani Sawit dengan Pola Terkini untuk Masa Depan Sawit Indonesia Berkelanjutan", Selasa (5/10).

Keunggulan kelapa sawit dibanding komoditi pesaing minyak nabati lainnya, dipaparkan Airlangga, adalah mempunyai produktivitas yang lebih tinggi sehingga luas lahan yang digunakan untuk memproduksi minyak sawit lebih sedikit.

Mantan Menteri Perindustrian ini mengkalkulasi, untuk menghasilkan 1 ton minyak sawit hanya membutuhkan lahan 0,3 ha, sementara rapeseed oil butuh lahan seluas 1,3 ha, sunflower oil seluas 1,5 ha dan soybean oil seluas 2,2 ha.

"Industri ini sangat strategis. Kami berharap semua komponen masyarakat termasuk juga Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR - Indonesia terus mengembangkan dan menjaga sustainability industri ini," harapnya.

Di samping itu, Airlangga memastikan langkah pemerintah untuk tetap berkomitmen melakukan peremajaan (replanting) sebanyak 540.000 ribu hektar kebun kelapa sawit milik petani sampai dengan tahun 2024.

Namun, mengingat tantangan yang dihadapi minyak sawit Indonesia dalam kompetisi perdagangan minyak nabati dunia saat ini semakin kompleks, Airlangga memandang perlu dilakukannya pengembangan pola-pola kemitraan untuk memperkuat supply chain serta agar petani kebun juga mendapatkan fasilitas, terutama untuk meningkatkan produktivitas sekaligus bisa mendapatkan pembiayaan.

"Peranan asosiasi petani kelapa sawit dan asosiasi pengusaha kelapa sawit diharapkan dapat duduk bersama dengan Pemerintah untuk mencari titik temu dalam menjawab tantangan pola kemitraan perkebunan kelapa sawit sehingga tercipta iklim usaha yang sehat di masa yang akan datang," demikian Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA