Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar Kebijakan Publik: BUMN Kita Zombie, Pengeluaran Lebih Banyak Tapi Pemasukan Sedikit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 06 Oktober 2021, 15:16 WIB
Pakar Kebijakan Publik: BUMN Kita Zombie, Pengeluaran Lebih Banyak Tapi Pemasukan Sedikit
Pakar Kebijakan Publik Isnaeni Muallidin/Net
rmol news logo Badan Usaha Milik Negara (BUMN) "Zombie", istilah yang disematkan untuk perusahaan-perusahaan milik negara yang telah mati suri, masih menjadi momok bagi perekonomian nasional.

Pakar Kebijakan Publik Isnaeni Muallidin menilai, istilah BUMN Zombie merupakan realitas yang terjadi di sejumlah perusahaan plat merah.

"BUMN kita BUMN Zombie. Di mana pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan," kata Isnaeni saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk "RUU BUMN; Refleksi Kritis Terhadap Kedaulatan Ekonomi Nasional" pada Rabu sore (6/10).

Salah satu upaya untuk melakukan penguatan terhadap BUMN agar menjadi lebih baik, Isnaeni menyarankan agar digalakkannya motivasi ideologi nasional. Sehingga, semua direksi di BUMN memiliki orientasi yang sama yakni untuk kepentingan perekonomian nasional.

"Harus ada motivasi ideologi, privatisasi itu harus disertai dengan ideologi. Bagaimana mereformasi BUMN melalui RUU BUMN, agar ada nasionalisme dalam perekonomian nasional," tuturnya.

Ia mencontohkan penjualan PT Indosat, melalui salah satu program privatisasi di BUMN. Menurutnya, akan menjadi berbahaya ketika privatisasi dimaknai sebagai upaya menjual aset nasional kepada asing.

"Privatisasi, ketika ditempatkan di dalam konteks liberalisasi, menjual Indosat oleh pemerintah kita terdahulu misalnya, itu menjadi justifikasi kita menjual kepada asing," sesalnya.

"Lalu, bagaimana mewujudkan demokratisasi BUMN itu di dalam privatisasi didirikan untuk demokrasi ekonomi? Jangan sampai ini fokus menjual," demikian Isnaeni.

Turut hadir dalam webinar yang diselenggarakan oleh Korps Alumni HMI (KAHMI) itu yakni Ekonom Senior INDEF Faisal Basri, Menneg BUMN 1997-1998 Tanri Abeng, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Reza, dan Komisioner KPPU RI Ukay Karyadi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA