Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anis Matta: Kekhawatiran Bangkitnya Komunisme di Indonesia Bukan soal Ideologi, tapi Hegemoni China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 06 Oktober 2021, 18:46 WIB
Anis Matta: Kekhawatiran Bangkitnya Komunisme di Indonesia Bukan soal Ideologi, tapi Hegemoni China
Ketum Partai Gelora Anis Matta dalam diskusi saring bertema 'NKRI & Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik/Repro
rmol news logo Kekhawatiran publik akan kebangkitan komunisme di Indonesia lebih dari sekadar soal ideologi. Tetapi, juga dikarenakan faktor geopolitik pada langkah hegemoni China.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu dikatakan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dalam diskusi saring bertema 'NKRI & Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik', Rabu (6/10).

"Kekhawatiran ini tidak berhubungan dengan ideologi komunisme, tetapi berhubungan dengan isu lain yang lebih bersifat geopolitik yaitu hegemoni China," ujar Anis Matta.

Dikatakan Anis, pada survei yang dirilis Median dengan temuan 46,4 persen masyarakat Indonesia percaya komunis akan bangkit lagi, erat kaitannya dengan operasi media massa dalam langkah China untuk menjadi salah satu super power dunia.

Operasi China dalam mencapai tujuannya melalui propaganda media massa itu, yang menurut Anis, menjadi andil besar dalam membangun persepsi publik pada kekhawatiran akan bangkitnya paham komunisme di Indonesia.

"Kalau kita melihat bahwa 46,4 persen dari populasi kita yang bercaya tentang isu ini, di tengah situasi krisis global itu juga menunjukkan bahwa persepsi publik masyarakat Indonesia sekarang dipengaruhi sangat banyak sekali oleh operasi politik dan media dari kekuatan global yang sedang bertarung sekarang ini," terangnya.

Anis menjelaskan, operasi China bukanlah hal baru. Tetapi, setapak demi setapak jalan China untuk mengendalilan kekuatan dunia sudah dimulai sejah 30 tahun lalu.

"Sebenarnya isu hegemoni China ini menurut saya dampak yang biasa saja terjadi karena memang dalam 30 tahun terakhir ini kampanye yang dilakukan China sendiri, ekspansi yang dilakukan memungkinkan persepsi itu terbentuk," pungkasnya.

Hadir pembicara lain pada diskusi itu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, pakar politik Rocky Gerung dan Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia-China Sudrajat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA