Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

46 Persen Masyarakat Percaya PKI Bangkit, Mayjen (Purn) Sudrajat: Sebagian Besar Respondennya Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 06 Oktober 2021, 18:43 WIB
46 Persen Masyarakat Percaya PKI Bangkit, Mayjen (Purn) Sudrajat: Sebagian Besar Respondennya Islam
Ilustrasi/Net
rmol news logo Dalam hasil survei Median yang digagas Rico Marbun, ditemukan bahwa 46 persen masyarakat percaya akan kebangkitan komunis di Indonesia. Hanya 45 persen yang tidak percaya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia-China Mayjend TNI (Purn) Sudrajat menyampaikan bahwa ketakutan masyarakat terhadap kebangkitan komunis saat ini yang dikaitkan dengan Tiongkok atau China lantaran sebagian besar responden survei tersebut dari kelompok Islam.

“Karena, sejarah Indonesia kalau kita cerita komunis maka lawannya itu adalah umat Islam atau kelompok Islam dan selalu ini akan muncul, apabila survei itu dilakukan di kelompok Islam maka akan otomatis nalarnya akan muncul serta merta dia akan melihat komunis adalah ancaman,” ucap Sudrajat dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik, yang digagas Gelora Talks, Rabu (6/10).

Menurutnya, ada trauma nasional yang terjadi pada tahun 1948 dan 1965 yang melekat dalam hidup masyarakat.

"Indonesia ini belum bangkit adalah merupakan objek dari keteganagn perang dingin antara Soviet dnegan Amerika serikat, siviet dengan sekutunya amerika serikat dengan sekutunya itulah benturan itu,” katanya.

Sudrajat mempertanyakan usia responden dalam survei median tersebut. PAsalnya, pada generasi tahun 1948 dan 1965 yang merupakan kelompok Islam dan tentara memiliki trauma tersendiri dengan PKI.

"Sehingga mereka yang lahir tarolah yang tahun 17 tahun di situ, dan sebelumnya, jadi yang ada sekarang itu, 17 tahun-35 tahun kelompok ini yang usianya 70-80tahun mereka pasti menerima trauma 65 yang luar biasa dan selama 32 tahun mereka didoktrin bahaya laten komunis oleh orde baru di situ ada pemisahan yang jelas amtara komunis dan tidak komunis termasuk anak keturunannya anggota partai komunis dipisahkan secara politik dan akhirnya secata sosial mereka terpisah, dan itu sampis ekarang trauma itu belum sembuh,” katanya.rmol news logo article




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA