Namun, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul berkeyakinan, Tito tidak akan digeser dari kursi Mendagri jika memang reshuffle kabinet dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Tito menurur saya tidak akan digeser. Karena malah tidak ketara nanti dia akan melakukan apa atau dia kepanjangan tangan siapa,†kata Adib kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (6/10).
Disisi lain, menurut Adib, jika PDI Perjuangan mengisi posisi Tito dalam hal ini Tjahjo Kumolo justru akan menimbulkan resistensi terhadap kepentingan dari PDI Perjuangan itu sendiri.
“Jadi orang melihat ini agak kasar. Kalau PDIP menjadi Mendagri. Apalagi posisi Mendagri amat vital dalam menunjuk Pjs (pejabat sementara) kepala daerah yang habis masa jabatannya sebelum digelar Pemilu serentak 2024 yang akan datang,†beber Adib.
Dengan masih adanya Tito sebagai Mendagri, Adib melihat jalannya pemerintahan Jokowi tidak akan dibayang-bayangi oleh PDIP, sebab, menurut dia, Tito merupakan seorang profesional yang mampu menjalankan tugas dan tidak bias dengan kepentingan politik partai-partai tertentu, khususnya PDIP.
Sebelumnya, Perombakan kabinet atau reshuffle menguat menjelang proses pemilihan Panglima TNI baru. Tak hanya mengganti Panglima TNI, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan merombak posisi beberapa menteri, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Jabatan Tito kemungkinan akan diambil alih Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo. PDIP mengincar jabatan ini demi mengamankan suara dalam Pemilu 2024. Posisi Mendagri sangat strategis di masa Pemilu seperti memiliki kewenangan menunjuk pelaksana tugas kepala daerah. Mendagri juga punya pengaruh besar terhadap tim seleksi penyelenggara pemilu di daerah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: