Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KNPI Serukan Rekonsiliasi Kerakyatan di Koltim

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 07 Oktober 2021, 05:34 WIB
KNPI Serukan Rekonsiliasi Kerakyatan di Koltim
Ketua DPD KNPI Kolaka Timur, Subiran Paridamos (pojok kanan) dalam acara diskusi dan rekonsiliasi kerakyatan Kolaka Timur, Rabu, 6 Oktober/Repro
rmol news logo Melihat konstalasi politik pasca-meninggalnya Bupati Kolaka Timur Samsul Bahri Madjid dan pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) terhadap Andi Merya Nur selaku Bupati pengganti, DPD KNPI Kolaka Timur angkat bicara.

Ketua DPD KNPI Kolaka Timur, Subiran Paridamos, menyerukan semua elemen masyarakat serta politisi untuk melakukan rekonsiliasi, serta menahan diri agar tidak mudah terprovokasi dengan tarikan kepentingan politik yang bisa memecah belah persatuan dan keamanan Kolaka Timur.

Hal itu disampaikan Subiran dalam acara diskusi dan rekonsiliasi kerakyatan yang digelar DPD KNPI Kolaka Timur bekerjasama dengan Kedai Rakyat dan Koltim News dengan tema "Quo Vadis Kolaka Timur; Meneguhkan kembali identitas persatuan dan komitmen pembangunan di Kolaka Timur", Rabu (6/10).

"Sebagai ketua KNPI KOLTIM, saya berharap seluruh elemen masyarakat mampu menahan diri  dari berbagai tarikan kepentingan politik, kedepankan dialog dan selalu berpegang teguh pada regulasi yang berlaku," ujar Subiran dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Kamis subuh (7/10).

Dia berharap, siapapun nanti yang menjadi pemimpin di Kolaka Timur ke depan harus benar-benar amanah dan mengakomodir semua kepentingan.

"Dari awal sudah sering saya sampaikan dan serukan bahwa jika kepemimpinan mau selamat, maka lakukan 2 hal. Pertama rekonsiliasi kerakyatan. Dan yang kedua distribusi kekuasaan yang proporsional berdasarkan kompetensi dan kinerja," tuturnya.

Selain itu, Subiran juga meminta agar masyarakat menyudahi polarisasi politik pasca Pilkada 2020 yang lalu, baik yang berkaitan dengan distribusi kekuasaan maupun dukungan politik.

Karena pendiri Sekolah Peradaban Indonesia ini berpendapat, dalam membangun tanah kelahiran maka siapapun bisa berkontribusi. Sehingga, siapapun pemimpin definitif pengganti Andi Merya Nur nanti bisa merekrut anak-anak daerah yang memiliki kompetensi dan kinerja yang baik.

Maka dalam hal rekonsiliasi kali ini, dirinya mengajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk menjadi penengah dan mengedepankan wacana politik dan kerakyatan yang rasional.

"Kita butuh tokoh pemuda, tokoh masyarakat yang independen, untuk menjadi tauladan rekonsiliasi. Menjadi katalisator persatuan. Jangan malah menciptakan narasi yang provokatif yang bisa memecah belah," imbaunya.

Sebagai salah seorang tokoh pemuda kelahiran Kolaka Timur, Subiran menyerukan agar para pemuda turut aktif sebagai subyek dalam setiap sektor pembangunan.

""Jangan hanya jadi obyek pembangunan, pemuda itu memiliki semangat dan gagasan kemajuan. Manfaatkan kesempatan itu, bantu dan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah," tandasnya.

Dalam kegiatan ini, turut dihadiri perwakilan Pemda dalam hal ini Kepala Bakesbangpol Koltim, Ketua KPUD Koltim, Ketua Bawaslu Koltim, Perwakilan Polres Kolaka, Perwakilan Kodim Kolaka, dan Perwakilan DPRD Koltim. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA