"Partai Buruh memang punya banyak underbow, yakni serikat-serikat buruh. Tapi menurut saya, untuk bisa sukses di 2024 masih berat," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/10).
Yang tak kalah penting yakni keberadaan ambang batas parlemen, atau
parliamentary threshold. Untuk bisa melenggang ke Senayan, Partai Buruh setidaknya harus melewati 4 persen.
Namun berkaca pada Pemilu 2019, ambang batas parlemen ini masih menjadi momok bagi partai menengah bawah. Hal ini tidak bisa diabaikan jika Partai Buruh ingin lolos dan mendapat kursi DPR.
"Kalau melihat ini, saya pesimis dengan Partai Buruh. Kita tahu, sekelas Partai Hanura saja bisa ketendang
parliamentary threshold," jelasnya.
Oleh karena itu, analis politik dan kebijakan publik UNIS ini mengingatkan kepada Said Iqbal untuk benar-benar memaksimalkan segmentasi buruh yang cukup besar, termasuk underbow buruh.
"Partai Buruh masih butuh visi misi dan
platform yang baru agar mereka bisa laku. Apalagi kalau kita
flashback ke belakang, tiga kali pemilu Partai Buruh belum bisa
survive," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: