Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kalau yang Dinilai Soal Penyatuan Oposisi, Presiden China Lebih Hebat dari Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 08 Oktober 2021, 14:52 WIB
Kalau yang Dinilai Soal Penyatuan Oposisi, Presiden China Lebih Hebat dari Jokowi
Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu/Net
rmol news logo Variabel yang digunakan profesor dari National University of Singapore, Kishore Mahbubani untuk memuji Presiden Joko Widodo mulai dipertanyakan. Salah satu yang mengkritisinya adalah Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu.

Menurutnya, jika Presiden Joko Widodo dipuji hanya karena berhasil menyatukan oposisi ke dalam pemerintahan, maka yang paling pantas untuk mendapat pujian adalah Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Pasalnya dua kepala pemerintahan itu berhasil tampil tanpa ada oposisi yang mengganggu.

“Jika variabel penilaiannya karena bisa menyatukan oposisi, maka yang paling hebat adalah PM Singapura dan Presiden RRC karena oposisi tidak pernah muncul,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (8/10).

Dengan variabel yang sama, Kishore Mahbubani harus menempatkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai presiden terburuk. Sebab, sejak dahulu kala Partai Republik dan Partai Demokrat di Amerika Serikat tidak pernah akur.

Singkatnya, Said Didu ingin mengatakan bahwa pujian itu terbilang biasa saja walaupun disampaikan oleh seorang profesor. Sebab, variabel yang digunakan terlalu subjektif.

“Jadi biasa saja karena yang bersangkutan pilih variabel subyektif,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA