Pendapat ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (8/10).
Dedi mengaku tidak kaget dengan temuan SMRC. Sebab, hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil survei lembaganya pada Agustus lalu.
"Dengan hasil survei IPO Agustus lalu, di mana Golkar menguat, PDIP menurun, meskipun tetap posisi teratas," demikian kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menganalisa Golkar adalah partai yang paling siap mengusung kader utamanya yakni Airlangga Hartarto.
"Selain sebagai tokoh paling menonjol saat ini, ia juga ketua umum," terang Dedi.
Argumentasi lain Dedi, kondisi Golkar berbeda dengan PDIP dan Gerindra. PDIP dan Gerindra tokoh populernya bukan Ketua Umum, yakni Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno.
Sosok Puan Maharani misalnya sangat nampak ingin diusung PDIP sebagai kontestan Pilpres. Sedangkan, Gerindra masih saja menyuarakan akan mengusung Prabowo Subianto.
Padahal meski teratas, Prabowo cenderung mengalami penurunan elektabilitas.
"Kondisi berbeda dihadapi PDIP, di mana tokoh populer bukan ketua umum, begitu halnya Gerindra di mana Sandiaga Uno juga bukan ketua umum," pungkas Dedi.
Elektabilitas Partai Golkar mengalami tren kenaikan dari 8,4 persen pada Maret 2020 menjadi 11,3 persen pada September 2021.
Sementara dua partai besar pendukung pemerintah PDIP cenderung melemah, dari 25,9 persen menjadi 22,1 persen pada periode yang sama.
Demikian juga Gerindra, yang menurun dari 13,6 persen menjadi 9,9 persen pada periode yang sama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: