Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Integritas TM Nurlif Dinilai Bahayakan Golkar Aceh, DPP Diminta Bertindak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 09 Oktober 2021, 23:57 WIB
Integritas TM Nurlif Dinilai Bahayakan Golkar Aceh, DPP Diminta Bertindak
Ketua DPD Golkar Aceh, TM Nurlif/Net
rmol news logo Kepemimpinan TM Nurlif sebagai Ketua DPD Partai Golkar Aceh mendapat sorotan keras tokoh partai beringin, Iqbal Piyeung. Menurut Iqbal, Nurlif sudah berani membohongi publik. Untuk itu, dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Golkar segera mengevaluasi dan bertindak.

“TM Nurlif itu tidak layak lagi dipertahankan sebagai Ketua Partai Golkar Aceh. Dia pemimpin yang tidak punya  integritas, kapasitas moralnya kacau, dan karakter pribadinya membahayakan,” kata Iqbal, melalui keterangannya, Sabtu (9/10).

Iqbal kemudian menjelaskan bukti kebohongan yang dilakukan Nurlif melalui Wakil Sekretaris Bidang Organiasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD I Partai Golkar Aceh, M. Taufik Almusawar, Kamis lalu (7/10).

Taufik Almusawar, tutur Iqbal, menyebutkan jumlah kecamatan yang telah melaksanakan Musyawarah Kecamatan (Muscab) sebanyak 87,6 persen atau 252 kecamatan dari 289 kecamatan di seluruh Aceh.

Namun, kata Iqbal, Nurlif pernah menyebutkan pelaksanaan Muscab seluruh Aceh sudah mencapai 90 persen lebih.  

“Apakah ini bukan pembohongan publik namanya?  Sebab antara data yang diungkapkan Taufik dengan pernyataan Nurlif tidak sesuai, alias bertolak belakang,” tegas Iqbal Piyeung, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Menurut Iqbal, seorang pemimpin tidak cukup bermodal penampilan, punya uang dan andal beretorika semata.  Tetapi, integritas pribadi dan kapasitas moral itu merupakan modal dasar utama yang tidak boleh dikesampingkan. Hal itu wajib dimiliki dan dijaga oleh setiap pemimpin.

“Bila dua unsur itu dianggap enteng. Maka tunggulah kehancuran sebuah organisasi dan efeknya bisa seperti virus, menular kepada generasi selanjutnya,” kata Iqbal. “Apalagi memimpin sebuah partai, tidak boleh menyerupai gaya kepemimpinan gangster atau sebuah kartel”.

Integritas dan moral itu sangat menentukan.  Masyarakat tidak akan memilih pemimpin yang tidak menunjukan perbuatan dan tindakan berorganisasi yang didasari oleh integritas dan pijakan moral yang baik.

“Karena  apapun program yang disampaikan dalam kampanye ketika pemilu, ataupun dalam kerja kerja politik partai, pasti rakyat tidak akan percaya. Pasti publik berpikir, dasar apa kita harus yakin dengan partai ini, pemimpin nya saja tidak jujur, gemar berbohong,” paparnya.

Apapun kinerja politik yang dibangun, lanjut Iqbal, imbasnya hanya akan menjadi cemoohan. Masyarakat tidak akan percaya. Demi menyelamatkan partai, harus melakukan pembaharuan.

Jalan satu satunya, dirinya pun meminta kepada pimpinan tertinggi partai dan jajaran DPP Partai Golkar untuk segera memberhentikan TM Nurlif.  Jangan gara-gara nila setitik hancur susu sebelanga.

Di sisi lain, TM Nurlif juga memiliki konflik Ormas Pemuda Pancasila (PP), sebagai induk organisasi yang pernah membesarkan dan memperjuangkan karier politiknya yang belum juga mampu diselesaikan dengan baik dan menyeluruh.

“Saya mendapat info konflik dia (TM Nurlif) dengan Ormas PP saja belum berani dan belum terlihat itikad sungguh-sungguh diselesaikannya. Ini membuktikan  dia tidak memiliki kapasitas pribadi, mental yang cukup dan kecakapan kepemimpinan  yang baik dan mumpuni. Lalu, hal apalagi yang dapat kita harapkan lagi dari seorang TM Nurlif yang penuh ketidakjelasan sikap seperti ini,” tegasnya lagi.

Sebelumnya, politikus Partai Golkar, Muntasir Hamid, juga meragukan klaim TM Nurlif yang menyebut 90 persen kepengurusan kecamatan di Aceh telah menggelar musyawarah kecamatan.

Sebab d Banda Aceh saja, menurut Muntasir, dari 9 kecamatan baru Kecamatan Kutaraja dan Kuta Alam yang melaksanakan musyawarah kecamatan.

Muntasir mengatakan, pelaksanaan musyawarah kecamatan di Banda Aceh menjadi tolak ukur pelaksanaan kegiatan yang sama di seluruh Aceh. Muntasir tak yakin di daerah lain, yang relatif lebih jauh dari kantor DPD Partai Golkar Aceh, bisa melaksanakan kegiatan yang sama dengan progres yang lebih baik.

Muntasir juga menilai DPD Partai Golkar Aceh, di bawah kepemimpinan TM Nurlif, tidak membawa kemajuan apa-apa. Bahkan dia menilai Partai Golkar Aceh berjalan tanpa arah.

Namun hal tersebut dibantah Wakil Sekretaris Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) Partai Golkar Aceh, M Taufik Almusawar. Di bawah kepemimpinan TM Nurlif, kata Taufik, roda organisasi Partai Golkar Aceh berjalan dengan baik. Setiap hari, perintah DPP dilaksanakan dan diteruskan ke DPD tingkat II.

Taufik juga memastikan TM Nurlif selalu ada di Banda Aceh. Dia mengatakan tudingan yang menyebut TM Nurlif selalu di luar daerah tidak benar.

“Kalau pun ada, paling cuma sebentar,” jelasnya.

Sementara itu, TM Nurlif menolak memberikan komentar terkait hal ini. Upaya Kantor Berita RMOLAceh meminta konfirmasi langsung kepada TM Nurlif lewat panggilan telepon dan pesan WhatsApp tak direspons. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA