Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Teknis dan Syarat Kesehatan Calon Jemaah Umroh Harus Mulai Diinformasikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 11 Oktober 2021, 09:37 WIB
Teknis dan Syarat Kesehatan Calon Jemaah Umroh Harus Mulai Diinformasikan
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati/Net
rmol news logo Kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang secara resmi membuka kembali pintu bagi jemaah umrah asal Indonesia harus disikapi dengan baik. Artinya, keberhasilan untuk menurunkan laju sebaran kasus Covid-19 di tanah air perlu terus dijaga.

"Alhamdulillah ini kabar baik untuk calon jamaah umrah yang menunggu lama untuk bisa kembali umrah. Artinya tugas kita semua untuk menjaga kasus Covid-19 tetap rendah," tutur anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati kepada wartawan, Senin (11/10)

Lebih lanjut, Mufida meminta agar kejelasan teknis terkait syarat kesehatan mulai diinformasikan ke calon jemaah sebagai persiapan. Terlebih ada beberapa persyaratan yang secara aturan harus ada perubahan.

Dia berharap semua syarat teknis dan administrasi, khususnya tentang syarat jenis vaksin, tidak jadi masalah dan kendala di saat perjalanan nanti.

“Tentang vaksin, yang terakhir kan ada semua vaksin yang dipakai di Indonesia bisa diterima tapi ada beberapa vaksin yang harus melalui booster. Ini yang perlu diatur kejelasan aturannya, sebab sampai saat ini booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Ada info juga booster dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi sehingga hal ini harus diperjelas,” ujarnya.

Selain booster vaksin, hal lain yang perlu diatur adalah sinkronisasi antara sertifikat vaksin via aplikasi PeduliLindungi dengan ketentuan di Arab Saudi.

Aplikasi Indonesia harus mulai terkoneksi dengan sertifikasi vaksin di Arab Saudi agar tidak membingungkan para jamaah.

“Pembicaraan soal sinkronisasi harus dimulai sekarang dengan memperhatikan soal keamanan data,” katanya.

Ia menyebut salah satu syarat untuk calon jamaah umrah adalah dua kali vaksin dan ditambah satu suntikan booster bagi beberapa vaksin tertentu. Sehingga, ia berharap ketentuan ini juga bisa menjadi trigger untuk calon jamaah melengkapi proses vaksinasi.

"Jadi demi melindungi masyarakat yang akan umrah, pemerintah harus memastikan semua hal terkait vaksin sudah aman diterima oleh negara Saudi, agar semua calon jamaah terproteksi dan tidak mengalami kendala apapun,” demikian Mufida. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA