Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ulama Sarankan Airlangga Gandeng Tokoh NU Menuju 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 12 Oktober 2021, 08:38 WIB
Ulama Sarankan Airlangga Gandeng Tokoh NU Menuju 2024
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Ist
rmol news logo Dorongan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk ikut bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 belakangan makin nyaring setelah menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh.

Beberapa tokoh yang baru-baru ini bertemu Airlangga di antaranya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada Sabtu (25/9) dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Klaten pada Jumat lalu (24/9).

Ketua PCNU Kota Madiun, KH Agus Mushoffa Izz menilai, Airlangga perlu menggandeng tokoh Nahdhatul Ulama (NU) sebagai pendampingnya di Pilpres 2024. Airlangga dikenal sebagai figur nasionalis. Karena itu, akan ideal bila berpasangan dengan tokoh dari kalangan religus.

"NU punya banyak tokoh mumpuni. Tinggal bagaimana Pak Airlangga mencari sosok yang pas yang bisa saling melengkapi," kata KH Agus Mushoffa kepada wartawan, Selasa (12/10).

Baginya, Airlangga punya kans untuk maju dengan membentuk poros koalisi nasionalis-religius. Menurut Gus Soffa, sapaan akrab KH Agus Mushoffa Izz, sudah seharusnya koalisi nasionalis-religius didorong di Pilpres 2024 untuk mencegah terjadinya polarisasi.

Namun demikian, ia mengamini NU tidak berpolitik praktis. Karena itu, semua ruang pasti dibuka. Tidak hanya untuk Golkar dan Airlangga Hartarto, tapi juga untuk partai-partai lain.

"Setiap kader diberi kesempatan untuk memahami dan mengerti setiap tokohnya," lanjutnya.

Di sisi lain, Ketua DPC PKB Kota Madiun, Ngedi Trisno Yhusianto menilai pertemuan Airlangga dan Cak Imin adalah peristiwa lumrah. Selain sama-sama menjabat Ketum partai, mereka memang selama ini dikenal dekat.

Ngedi tak menampik bahwa DPP PKB memerintahkan jajaran di bawahnya untuk menjalin komunikasi dengan banyak parpol. Termasuk di antaranya dengan Golkar.

‘’Semua tinggal persoalan di internal, kajiannya nanti seperti apa. Apalagi Pilpres kan masih 3 tahun lagi. Jadi saya pikir semua bisa terjadi," tegas Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA