Lembaga Survei KedaiKopi memberikan banyak pilihan klaster. Ada klaster Kepala Daerah, Menteri, hingga klaster wilayah.
"Mungkin tidak kita miliki Calon Presiden dari luar Jawa?" kata Founder Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio saat mengisi diskusi daring Lembaga Survei KedaiKopi bertajuk "Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid-19" pada Jumat (16/10).
Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, mengatakan, kenapa klasterisasi wilayah calon presiden bisa muncul. Sebab, dengan kepemimpinan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang beragam ini sudah seharusnya mulai memikirkan hal tersebut.
"Mendorong calon presiden calon wakil presiden bukan hanya datang dari Jawa," katanya.
Pasalnya, jika mengacu nama-nama yang menempati posisi elektoral tinggi di sejumlah lembaga survei yang beredar saat ini, kebanyakan hasilnya para Capres semuanya berasal dari Jawa.
"Ada Pak Prabowo, Mas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan kamil. Itu kan semuanya berada di Jawa," tuturnya.
Sementara, kata Hensat, yang berasal dari luar Jawa, memang ada yang beredar tetapi tidak sekuat tokoh-tokoh dari Jawa. Sebut saja Meneg BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Menkeu Sri Mulyani.
"Itu adalah nama-nama yang muncul dari luar Jawa," ujarnya.
"Kira-kira memungkinkan atau tidak? Sekali lagi, tentang ketokohan tadi mungkin tidak capres Jawa Bali dan non Jawa Bali," demikian Hensat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: