Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pesan Sandiaga untuk Wisatawan Pantai Serang: Jangan Jadi Rohali, Rombongan Hanya Lihat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 17 Oktober 2021, 13:37 WIB
Pesan Sandiaga untuk Wisatawan Pantai Serang: Jangan Jadi Rohali, Rombongan Hanya Lihat
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno/Net
rmol news logo Keindahan bentang alam Pantai Serang di Blitar, Jawa Timur membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tak kuasa meluapkan kekagumannya.

Saat berkunjung ke Blitar akhir pekan ini, Sandiaga menyempatkan diri untuk melepas tukik di pantai yang ada di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.

Sandiaga datang didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, anggota DPR Partai Gerindra, Endro Ermono, dan sejumlah Forkopimda.

"Yang ini namanya Rini," canda Sandiaga Uno memberi nama tukik yang dilepas ke laut sesuai nama Bupati Blitar, Rini Syarifah, Sabtu kemarin (16/10).

Kunjungan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini ke Desa Serang, karena desa tersebut menjadi salah satu nominasi 50 besar Desa Wisata di Indonesia.

Sandiaga sudaj tiba di Kabupaten Blitar sejak Jumat malam (15/10) malam. Tidak di hotel, dia memilih menginap di home stay yang berada di tengah permukiman Desa Serang.

Pada pagi harinya, Sandiaga memulai rutinitas dengan olahraga lari di kawasan pesisir pantai Serang yang banyak tumbuh pohon cemara udang.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini juga menghampiri sejumlah lapak pedagang milik warga. Di antaranya lapak pedagang kopi dan ikan bakar, lapak jualan batik, lapak pedagang kerajinan wayang kulit kambing, serta lapak pedagang bunga.

Sebelum meninggalkan lapak, Sandiaga selalu merogoh kocek, untuk membeli barang dagangan. Seperti wayang kulit kambing hasil kerajinan Mbah Supeno, warga setempat. Dia membeli sebuah wayang figur Sri Kresna seharga Rp 500 ribu.

"Kita beli wayangnya untuk oleh-oleh penglaris. Kalau Rp 500 ribu saya masih bisa bayar sendiri," kata Sandiaga disambut gelak tawa.

Dalam suasana penuh tawa itu, Sandiaga menyebut wisatawan yang hanya melihat-lihat dengan akronim Rohali, yakni rombongan hanya lihat.

"Wisatawan harusnya bisa menjadi Rojali, yakni rombongan jadi beli. Dan saat ini kita jadi Rogana, rombongan gak pakai nawar. Karena Mbah Supeno buatnya susah. Bungkus," demikian Sandiaga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA