Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dibohongi Moeldoko, Alasan Gerald P. Runtuthomas Balik Badan ke Partai Demokrat Pimpinan AHY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 18 Oktober 2021, 17:20 WIB
Dibohongi Moeldoko, Alasan Gerald P. Runtuthomas Balik Badan ke Partai Demokrat Pimpinan AHY
Gerald P. Runtuthomas selaku Wakil Ketua DPC Kotamobagu, Sulawesi Utara, merasa dibohongi inisiator KLB Deli Serdang, Moeldoko/RMOL
rmol news logo Meski pernah hadir sebagai peserta kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Gerald P. Runtuthomas memilih balik badan dan kembali ke Partai Demokrat di bawah pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Gerald mengatakan, alasan utama mengapa dia akhirnya balik badan karena merasa dibohongi inisiator KLB Deli Serdang, yakni Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, yang menjanjikan Rp 100 juta bagi yang bersedia hadir di KLB.

"Pada akhirnya saya tidak mendapatkan itu. Jadi saya tegaskan lagi, saya diiming-imingi uang, karena tidak dapat ini uang saya balik badan saya harus laporkan ini ke DPP," kata Gerald dalam dialog publik "Mengungkap Kebohongan KLB Versi Moeldoko" di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10).

Gerald mengakui, dirinya tergerak untuk mengikuti KLB karena iming-iming uang Rp 100 juta. Tetapi, pada akhirnya dia hanya menerima uang Rp 5 juta. Karena kebohongan itu, dia ragu Moeldoko dapat memimpin Partai Demokrat.

"Saya berpikir Pak Moeldoko janji mau dapat uang Rp 100 juta, tidak direalisasikan, bagaimana ke depan-depannya," katanya.

Selain itu, Gerald menilai KLB Deli Serdang mengabaikan ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat. Yakni, Gerald yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Kotamobagu, Sulawesi Utara, semestinya tidak bisa mengikuti KLB tetapi tetap diajak untuk hadir.

"Saya menilai acara kongres ini betul-betul abal-abal, tidak ada yang sesuai dengan prosedur, tidak ada. Semua itu tidak ada yang sesuai, baik AD/ART partai, baik secara hukum, baik itu peraturan partai," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA