Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terduga Pelaku Penghina Suku Betawi Ditangkap, Bang Japar: Respons Cepat Polri, Turunkan Tensi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 19 Oktober 2021, 23:58 WIB
Terduga Pelaku Penghina Suku Betawi Ditangkap, Bang Japar: Respons Cepat Polri, Turunkan Tensi
Senator Jakarta, Fahira Idris/Net
rmol news logo Penangkapan terduga pelaku penghina suku Betawi yang videonya viral beberapa waktu lalu oleh pihak Kepolisian di daerah pelariannya di Slawi, Jawa Tengah, Minggu (17/10), diapresiasi banyak pihak. Sebab, hal ini bisa meredam tensi warga Betawi yang sempat tinggi.

Anggota DPD RI yang juga Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Fahira Idris, memuji respons cepat Kepolisian dalam menindaklanjuti kasus bernuansa SARA ini.

Senator Jakarta ini juga memuji sikap masyarakat terutama warga dan berbagai ormas Betawi yang tetap tenang dan dengan sigap menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan dugaan penghinaan ini.

“Respon cepat Polri yang berhasil menangkap terduga pelaku akan menurunkan tensi masyarakat. Ini penting, karena kasus-kasus yang bernuansa SARA menimbulkan keresahan masyarakat sehingga harus diselesaikan secara cepat, tepat, dan terukur agar masyarakat tenang," ujar Fahira Idris di Komplek, Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/10).

"Kita percayakan dan kawal kasus ini kepada penegak hukum sampai terduga pelaku mendapatkan hukuman setimpal,” sambungnya.

Fahira berharap, dengan ditangkapnya terduga pelaku menjadi pelajaran bagi siapa saja bahwa ujaran kebencian bernuansa SARA adalah tindakan pelanggaran hukum serius karena berpotensi melahirkan keresahan dan konflik sosial.

Artinya, apapun situasi dan kondisi yang terjadi, jangan pernah menjadikan SARA sebagai objek hinaan karena ini sangat berbahaya.

Lanjut Fahira, kasus ini juga menjadi pelajaran bagi semua orang, jika ke depan terjadi kasus-kasus yang bernuansa SARA, koridor hukum adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan. Masyarakat tidak boleh terpancing apalagi terprovokasi.

“Kita semua tentu emosi dan mengecam penghinaan yang bernuansa SARA ini. Namun, satu-satunya cara yang bisa kita tempuh adalah lewat koridor hukum. Semoga proses hukum kasus ini berjalan lancar dan pelaku bisa dihadapkan ke meja hijau untuk mendapat hukuman yang setimpal,” pungkas Fahira Idris.

Terduga pelaku yang sudah dilaporkan berbagai ormas Betawi ini ke pihak kepolisian sempat kabur hingga Polisi menemukannya di wilayah Slawi, Jawa Tengah.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 16 junto Pasal 4 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis serta Pasal 335 KUHP, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA