Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli: Daya Beli Masyarakat Merosot karena Likuiditas Disedot untuk Bayar Utang Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 20 Oktober 2021, 18:48 WIB
Rizal Ramli: Daya Beli Masyarakat Merosot karena Likuiditas Disedot untuk Bayar Utang Negara
Begawan Ekonomi Rizal Ramli saat hadiri acara Gelora Talks/Repro
rmol news logo Ahli ekonomi Rizal Ramli menuturkan sistem demokrasi di Indonesia lambat laun mengalami kemerosotan dan cenderung pada model united oligarki.

Kemerosotan itu ditandai dengan adanya kebijakan yang tidak penting tetapi disetujui oleh partai politik koalisi yang menguasai parlemen. Dampaknya seluruh kebijakan pemerintah perlu disetujui meski menurut banyak kalangan tidak penting.

Menurut mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu, keuangan negara saat ini mengkhawatirkan. Sebab, ada sejumlah proyek yang tidak urgen dikerjakan namun seakan dipaksakan dibangun.

Dampaknya, kata pria yang juga pernah menjadi Kepala Bulog itu, yang memikul beban keuangan negara adalah rakyat kecil.

“Daya beli rakyat makin lama makin merosot karena likuiditas, yang ada di masyarakat disedot oleh utang,” tegas Rizal Ramli dalam acara diskusi virtual yang diselenggarakan Partai Gelora, bertemakan APBN di antara Himpitan Pajak dan Utang Negara, Rabu (20/10).

Rizal menambahkan, lembaga keuangan, orang kaya, dana pensiun disimpan uangnya di surat utang negara karena gildnya 6,5 persen dan memiliki risiko nol persen karena dijamin oleh pemerintah.

Rizal menilai, keuangan rakyat merosot bukan karena Covid-19 melainkan sistem pengelolaan fiskal di Indonesia amburadul.

"Bukan hanya karena Covid-19. Karena, pengelolaan fiskal yang ugal-ugalan. Tapi tidak ada di DPR Atau apa yang mau ngomong ini kecuali Misbakhun. Saya kira karena yang lain itu bagian dari united oligarki. Yes man semua,” tegas RR menutup.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA