Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apresiasi Kiprah LaNyalla, FKSI Setuju Peran DPD RI Diperkuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 22 Oktober 2021, 03:25 WIB
Apresiasi Kiprah LaNyalla, FKSI Setuju Peran DPD RI Diperkuat
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat menerima kunjungan perwakilan FKSI di rumah dinasnya di Jakarta/Ist
rmol news logo Kiprah dan langkah Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang selalu peduli dan memperjuangkan persoalan kebangsaan mendapat apresiasi  Forum Komunikasi Santri Indonesia (FKSI). Pihak FKSI pun sependapat agar peran DPD RI diperkuat melalui Amandemen ke-5 Konstitusi.

Ketua Umum DPP FKSI, M Natsir Sahib, menilai LaNyalla selalu responsif dan terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Kami tahu Bapak (LaNyalla) sejak lama. Kami tahu persis perjuangan Bapak. Kami mengapresiasi kiprah Bapak yang selalu responsif terhadap persoalan bangsa. Bapak juga selalu menyuarakan aspirasi dan kepentingan masyarakat luas," kata Natsir saat berkunjung ke Rumah Dinas Ketua DPD RI di Jalan Denpasar Raya Nomor 21, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/10).

Dalam kesempatan tersebut, Natsir hadir didampingi Kabid Hukum Ahmad Zain, Kabid Cabang Surakarta Dimas Kuncoro, Kabid Tuban Agusty Abu Isnaeni dan Kabid Sragen Hafidz Rachmansyah.

Sementara LaNyalla didampingi oleh Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifuddin.

Natsir berharap dapat berkolaborasi dengan DPD RI dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya dari kalangan pondok pesantren. Sebab, ia juga menilai LaNyalla merupakan figur yang begitu peduli terhadap pondok pesantren.

"Kami tahu persis bagaimana kepedulian Bapak dengan pondok pesantren. Bapak juga begitu dekat dengan Ulama dan Habib. Maka, saat kami sowan ke para Kiai kami juga diminta oleh beliau-beliau untuk menemui Bapak, berdiskusi dan meminta petuah dari Bapak," tutur Natsir.

Natsir mengakui jika peran DPD RI perlu diperkuat. FKSI, tegas Natsir, mendorong dan mendukung hal tersebut bisa diwujudkan.

"Kami sependapat agar peran DPD RI diperkuat. Kami juga akan mendorong hal tersebut. Kami pernah membahas persoalan ini dalam seminar khusus mengenai penguatan peran dan fungsi DPD RI," jelasnya.

Ketika peran DPD RI diperkuat, Natsir optimistis fungsi kontrol akan semakin kuat.

"Sehingga DPD RI yang murni memperjuangkan aspirasi daerah akan semakin maksimal dalam melakukan kontrol dan memperjuangkan hak masyarakat. Maka, kami juga mendukung Amandemen ke-5 Konstitusi," ujarnya.

Selan itu, Natsir berharap santri dapat menjelma menjadi kekuatan baru bagi pembangunan bangsa ke depan.

"Di Indonesia ini ada 18 ribu lebih pesantren dengan jumlah 4 juta santri. Jika ditambah dengan para alumni maka jumlahnya menjadi 18 juta lebih. Tentu ini adalah kekuatan luar biasa jika dapat dimaksimalkan dalam membangun bangsa," kata Natsir.

Arah dukungan itu akan diperkuat dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKSI yang akan diikuti 15 ribu anggota.

Sementara itu, LaNyalla mengapresiasi balik dukungan FKSI tersebut. Ia menegaskan, sudah saatnya anak-anak muda mengambil peran dalam membangun bangsa.

"Santri ini harus dijaga, harus kuat. Santri jangan berpihak pada yang tidak benar. Kita harus mawas diri," pesannya.

Bukan tanpa alasan. Sebab, LaNyalla pernah menjadi santri kala kuliah di Malang, Jawa Timur di tahun 1979.

"Saya ini juga santri. Saya nyantri di Mbah Hamid Pasuruan sambil kuliah. Anak muda harus punya prinsip yang kuat, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita tak boleh tinggal diam," tutur LaNyalla.

Lebih lanjut LaNyalla menjelaskan perannya dalam memperjuangkan Amandemen ke-5 Konstitusi. Menurutnya, persoalan bangsa ini tak bisa diselesaikan di hilir saja.

Tapi juga harus selesaikan di hulunya. Harus diperbaiki. Ditegaskan LaNyalla, Amandemen ke-5 Konstitusi ini harus direalisasikan dalam kerangka koreksi arah perjalanan bangsa.

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, salah satu problematika adalah ketetapan ambang batas 20 persen sebagai syarat mengajukan calon presiden dan wakil presiden.

"Padahal di Konstitusi hal itu tak diatur. Nah, hal-hal yang menghambat majunya bangsa inilah yang mau kita ubah," tegasnya.

Untuk itu, LaNyalla menilai seluruh pemuda, dalam hal ini santri harus bersatu sejalan seiring dengan DPD RI dalam memperjuangkan Amandemen ke-5 Konstitusi.

"Sebagai generasi muda kalian harus bergerak dari dekarang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Ingat, kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tak bisa dikalahkan," tegas LaNyalla lagi.

LaNyalla juga mengingatkan, kiprahnya saat ini murni menjalankan amanah rakyat, karena ia telah disumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa untuk memimpin secara adil.

"Kita jangan jadi pemberontak terhadap pemerintah, tetapi juga jangan jadi pengkhianat terhadap rakyat," ucap LaNyalla. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA