Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Elite Demokrat Nilai Hasto Kristiyanto Gagal Move On dari Kekalahan Megawati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 24 Oktober 2021, 06:56 WIB
Elite Demokrat Nilai Hasto Kristiyanto Gagal Move On dari Kekalahan Megawati
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/Net
rmol news logo Pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menilai kecurangan pada Pemilu 2009 masif, ditanggapi serius oleh Partai Demokrat.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai Hasto masih belum move on. Hasto, menurutnya, juga tengah mengalihkan topik dari polemik tentang pengambilan keputusan Presiden Jokowi dan presiden pendahulunya ke persoalan Pemilu 2009.

Pada Pilpres 2009, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono berhasil tampil sebagai pemenang. Sementara jagoan PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menggandeng Prabowo Subianto kalah.

“Hasto gagal move on untuk menerima kenyataan paslon yang diusung partainya kalah telak saat Pilpres dalam satu putaran," ujar Kamhar kepada wartawan, Minggu (24/10).

Baca: Memanas, Hasto Siap Beri Beasiswa untuk Buktikan Kerja Jokowi Vs SBY

Kamhar mengingatkan bahwa pada kontestasi Pilpres 2009 lalu ada dua incumbent yang berlaga. Selain SBY, ada juga Jusuf Kalla yang maju berpasangan dengan Wiranto. Artinya, tidak mungkin ada pendekatan kekuasaan dilakukan oleh salah satu kontestan.

“Hasil-hasil survei dari seluruh lembaga survei juga tak jauh berbeda dengan hasil Pemilu saat itu yang memenangkan SBY-Boediono. Jadi Hasto tak usah buat argumen yang ngawur dan sok intelek tapi tak punya justifikasi, hanya ilusi," tuturnya.

Baginya, Hasto harus fokus pada agenda partai, sehingga janji kampanye bisa ditepati. Kamhar menilai, hingga kini belum ada janji kampanye baik di bidang politik, ekonomi, dan hukum yang ditepati dan dilunasi.

“Hasto harus mengubah gaya politik posttruth yang terus dilakoninya. Ini kontraproduktif dalam ikhtiar pendewasaan demokrasi dan pendidikan politik bagi rakyat," sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA