Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

93 Tahun Sumpah Pemuda, Aktivis Lintas Suku Akan Bentangkan Bendera Raksasa dan Baca 5 Petisi Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 26 Oktober 2021, 16:34 WIB
93 Tahun Sumpah Pemuda, Aktivis Lintas Suku Akan Bentangkan Bendera Raksasa dan Baca 5 Petisi Rakyat
Baliho Sumpah Pemuda di Warung Makar/Net
rmol news logo Sejumlah relawan lintas suku dan daerah di Jakarta akan menggelar acara bertajuk “Menjahit Kembali Merah Putihku yang Terkoyak” saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun yang akan jatuh pada 28 Oktober 2021.

Acara yang dimotori aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma tersebut direncanakan akan berlangsung di kawasan Gajah Mada, Jakarta dengan membentangkan Bendera Merah Putih berukuran 50 x 30 meter dengan pusat kegiatan di Jalan Gajah Mada 16 B, Jakarta Pusat.

Selain membentangkan bendera berukuran raksasa itu, Peringatan 93 Tahun Sumpah Pemuda tersebut  juga akan diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Sumpah Pemuda secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia tepat pada pukul 10.00 WIB.

Pembacaan Teks Sumpah Pemuda akan dilanjutkan dengan pembacaan “Petisi Rakyat” yang berisi 5 (lima) butir pernyataan sikap rakyat Indonesia.

Kelima butir petisi rakyat itu adalah perkokoh ketahanan energi, percepat pemberantasan korupsi, penyediaan tanah untuk rakyat, pemerataan ekonomi untuk semua warga negara, dan tegakkan keadilan hukum

Menurut Lieus Sungkharisma, kegiatan ini dilaksanakan karena selama kurun waktu 93 tahun telah banyak peristiwa sejarah bangsa Indonesia yang sudah mulai dilupakan.

“Selama kurun waktu itu bangsa Indonesia tak pernah lepas dari berbagai cobaan. Baik secara politik, sosial, dan lebih-lebih ekonomi,” ujar Lieus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/10).

Puncaknya, tambah Lieus, adalah ketika terjadi krisis ekonomi dan politik pada 1998 yang membawa bangsa dan negara ke masa-masa penuh kesulitan bagi seluruh rakyat Indonesia, bahkan hingga hari ini.

“Nilai-nilai luhur atas nama keadilan, persatuan, kebhinnekaan sebagai warisan para founding fathers and mothers negeri ini, yang menjadi dasar dari terbentuknya Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat, terus menerus digerogoti oleh pihak-pihak yang ingin negara ini terpecah belah,” kata Lieus.

Oleh karena itu, pada Peringatan 93 Tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, para aktivis dari berbagai elemen masyarakat bertekad untuk mengembalikan semangat kesatuan dan persatuan Indonesia itu dalam kehidupan nyata 275 juta rakyat Indonesia.

“Harapannya tidak lain agar rakyat Indonesia melebur kembali ke dalam satu ikatan sejati cita-cita sejarah Republik Indonesia yang bersatu, berkeadilan, berdaulat, dan berdikari,” tutur Lieus.

Selain pembentangan bendera merah putih raksasa, pada peringatan hari Sumpah Pemuda kali ini pihak penyelenggara juga menyediakan makan gratis di Warung Makar bagi setiap pengendara kendaraan bermotor yang melintasi wilayah jalan Gajah Mada.

Syaratnya, kendaraan tersebut memasang bendera Merah Putih atau pengendara memakai pita merah putih di lengan.

“Melalui aksi ini kami tidak hanya ingin mengajak semua elemen bangsa untuk kembali merajut tali persatuan dan kesatuan, tapi juga ingin menggugah seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama bersumbangsih dalam membangun Republik Indonesia agar menjadi lebih baik di masa datang” ujar Lieus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA