Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menilai bahwa berdasarkan dinamika politik yang terjadi, maka Menag Yaqut layak untuk dicopot.
Di satu sisi, PAN yang sudah diperkenalkan sebagai sahabat koalisi bisa ditaruh untuk mengisi posisi tersebut.
Masuknya kader PAN juga sekaligus menepis klaim Menag Yaqut yang menyebut Kemenag adalah hadiah khusus untuk NU. Ini mengingat PAN memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.
"Kita tahu bahwa PAN sangat dekat dengan Muhammadiyah. Sehingga tidak salah kalau momentum ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh Jokowi untuk mendepak Yaqut dan memasukkan kader-kader PAN yang Muhammadiyah," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/10).
Bisa juga, kata Saiful Anam, posisi Menag diberikan kepada kelompok profesional yang bukan dari partai politik. Sehingga, lebih dapat memposisikan dirinya baik terhadap seluruh agama yang diakui di Indonesia.
"Menag Yaqut saya kira sangat tidak layak dipertahankan," pungkas Saiful.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: