Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Faisal Basri: Saling Blackmailing, Oligarki Kekuasaan Tidak akan Bertahan Sampai 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 28 Oktober 2021, 17:53 WIB
Faisal Basri: Saling <i>Blackmailing</i>, Oligarki Kekuasaan Tidak akan Bertahan Sampai 2024
Faisal Basri dalam dialog Renungan Hari Sumpah Pemuda di Gedung Dekopin Wilayah DKI Jakarta/RMOL
rmol news logo Oligarki di Indonesia semakin terawat dengan pola black mailing atau saling memegang "kartu AS" diantara orang-orang berpengaruh di lingkaran kekuasaan.

"Mereka ini saling blackmailing, jadi sesama oligarki ini pegang kartu masing-masing," ujar ekonom senior Faisal Basri dalam dialog Renungan Hari Sumpah Pemuda di Gedung Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah DKI Jakarta di Bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/10).

"Lu (kamu) kalau buka kartu gue (saya), gue (saya) buka kartu lu (kamu), gitu. Jadi persekongkolannya kian kuat," sambungnya.

Tetapi, kata Faisal Basri, kebersamaan sesama orang jahat tidak akan pernah berlangsung lama. Pasalnya, kerakusan diantara oligarki itu akan membuat diantara mereka yang mendapatkan jatah kecil akan membuka apa yang sebetulnya mereka tutupi.

"Orang jahat itu tidak bisa bersekongkol lama-lama, karena orang jahat itu tidak pernah mau berbagi rata, nanti orang yang dapatnya sedikit, itu pasti membuka dan itu kodrat perilaku orang jahat ya seperti itu," katanya.

Lanjutnya, oligarki pada kekuasaan yang ada pada saat ini, akan segera berakhir karena saling buka "kartu AS". Bahkan, soliditas oligarki ini dia perkirakan akan berakhir sebelum Pemilu Serentak digelar pada 2024.

"Jadi InsyaAllah tidak sampai 2024, terkuak semua ini, kelamaan buat mereka untuk bisa bersama-sama sampai 2024, kelamaan," pungkasnya.

Hadir dalam acara ini tokoh-tokoh aktivis seperti Ferry Juliantono, Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Adhie Massardi, Rocky Gerung, Bambang "Beathor" Suryadi serta pakar hukum tata negara Refly Harun bersama pululuhan aktivis lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA