Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sumpah Pemuda di Natuna Utara, BEM Nusantara Apresiasi Prabowo Tingkatkan Pertahanan Laut Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 29 Oktober 2021, 00:21 WIB
rmol news logo Peringatan Sumpah Pemuda yang dilakukan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) terasa mengesankan. Sebab, cara memaknai ikrar sumpah yang dilakukan pemuda Indonesia pada 93 tahun lalu itu dilakukan di pulau terluar Indonesia, Natuna Utara.

Koordinator Pusat BEM Nusantara, Eko Pratama mengatakan, dari kegiatan yang diadakan perbatasan, pihaknya merasakan kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Khususnya, upaya Prabowo meningkatkan ketahanan militer Indonesia di bidang pertahanan laut.

Ia kemudian menyebutkan bahwa langkah Prabowo membeli kapal perang canggih fregat menemukan relevansinya, sebab dapat meningkatkan level keamanan di daerah terluar nusantara.

“Fregat Arrowhead 140 kami berharap bisa meningkatkan pertahanan Indonesia terutama yang berada di daerah terluar dan terdepan yaitu di Kepulauan Riau, Natuna Utara,”  demikian kata Eko Pratama saat berbincang dengan Kantor Berita Politik, Kamis malam (28/10).

Lebih lanjut, Eko menilai, langkah Prabowo yang menandatangani kontrak komersial antara PT PAL Indonesia dengan pihak Babcock International sudah tepat. Eko menyatakan pihaknya siap mendukung langkah Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Semua itu tentu demi berkomitmen melindungi segenap bangsa Indonesia,” kata Eko.

Eko Pratama juga berharap, dengan pembelian Fregat Arrowhead 140 akan dapat menambah kesiapan PT PAL. Sebab, dengan memproduksi Fregat, PT PAL Indonesia akan menambah prestasi dalam negeri terkait kemandirian produksi Alutsista.

Pada (16/9) lalu, Menhan Prabowo sepakat membangun kerjsama dengan pemerintah Inggirs terkait produksi kapal Fregat Arrowhead 140. Penandatanganan itu dilakukan di London, Inggris.

Dari hasil penandatangan itu, Inggris membolehkan Indonesia memproduksi kapal canggih itu di dalam negeri. Bahkan tenaga kerjanya juga dari dalam negeri yang menyesuaikan kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.

Indonesia mendapatkan sorotan usai terjadi Insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 pada 21 April 2021. Tenggelamnya KRI Nanggala itu dianggap indikator bahwa kualitas Alutsista TNI Angkatan Laut sangat rendah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA