Menurut anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid, akar masalah yang membuat Garuda "semaput" adalah mahalnya biaya leasing sekitar 101 pesawat. Karena itu direksi Garuda harus berani tegas untuk renegosiasi dengan harga yang wajar.
"Jangan khawatir dan takut diancam akan dibawa ke arbitrase internasional. Itu ancaman basi. Biasa lessor gertak seperti itu," kata Nusron, Jumat (29/10).
Dalam rangka penyelamatan Garuda itu, Nusron minta Erick Thohir berani perintahkan ke Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra dan direksi lainnya, untuk berani dan tegas menghadapi lessor.
"Kalau memang perlu, dan lessor mau ambil, ambil saja pesawatnya. Balikin saja. Kita cari pesawat yang lebih murah untuk operasi Garuda selanjutnya," ungkap politikus Partai Golkar ini.
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini menambahkan, sejak awal dirinya sangat mendukung agar Menteri BUMN segera mencari skema penyelamatan Garuda. Tetapi, Nusron tidak setuju kalau skemanya dengan menggunakan mekanisme suntikan APBN. Sebab akan menciptakan
moral hazard dan aji mumpung para lessor.
"Kalau masalahnya akibat ada perang, saya setuju kalau menggunakan model APBN. Tapi kalau akibat mahalnya lessor, saya kira harus negosiasi," tegasnya.
Menurut Nusron, jika ada yang keberatan renegosiasi dan minta ada APBN, maka bisa dipastikan ada penumpang gelap.
"Mereka adalah pihak-pihak yang selama ini diuntungkan dengan lessor-lessor tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, Nusron mengatakan, sejak awal ia tidak yakin dengan pilihan direksi dalam skema penyelamatan Garuda ketika minta persetujuan dana talangan kepada pemerintah tahun lalu.
"Karena itu sudah saatnya sekarang direksi tegas dan segera menekan lessor agar ada
win win solution," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: