Dia bahkan mengaku tidak bisa berkomentar tentang kasus ini dalam beberapa hari terakhir.
“Sejak isu PCR merebak beberapa hari lalu, saya tidak pernah komen karena hingga hari ini nggak bisa pahami maksud mereka,†ujarnya kepada
, Kamis sore (4/11).
Pertanyaan mendasar yang hendak disampaikan Adhie Massardi adalah, apa alasan yang mendorong pejabat yang sudah super kaya itu berbisnis PCR.
Padahal PCR merupakan alat untuk bisa tracing secara akurat sehingga masyarakat bisa keluar dari krisis akibat pandemi. Karena harga PCR dipatok mahal, bahkan lebih dari 5 kali lipat harga yang sekarang ditentukan pemerintah, pandemi menjadi lama tertangani.
“Kok tega gorok leher rakyat yang ekonominya sudah sekarat gegara berbulan-bulan digencet virus komunis China Covid-19. Iblis saja nggak mungkin tega,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: