Hal tersebut menjadi keyakinan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Bagi dia, tentu ada kalkulasi yang matang untuk memutuskan bergabung dengan koalisi dan menunggu jatah kursi kabinet.
"Tentunya PAN punya kalkulasi rasional soal sikapnya yang terus bertahan meski sampai saat ini belum dapat jatah menteri," ujar Adi Prayitno kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/11).
Pertimbangan itu, kata Adi, untuk membuktikan PAN era kepemimpinan Zulkifli Hasan sudah lebih lembut pada pemerintah. Terlebih, setelah pendiri PAN yang terkenal kritis pada pemerintah, Amien Rais memilih hengkang dan membentuk partai politik baru.
"Kesan yang ingin disampaikan ke publik bahwa PAN berbeda dengan saat masih ada Amien Rais yang garang ke pemerintah, yang dalam banyak hal merugikan perolehan suara PAN," terangnya.
Menurutnya, penantian kursi kabinet ini yang dimanfaatkan Zulkifli Hasan sebagai momentum untuk membuktikan PAN saat ini sudah lepas dari bayang-bayang Amien Rais.
"PAN saat ini adalah PAN era Zulhas yang sejak awal dekat dengan Jokowi. Ini fase transisi PAN yang ingin melepaskan diri dari bayang-bayang Amien," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: