Begitu disampaikan mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam internasional webinar bertema "Indonesia-Korea: Enhancing Special Strategic Partnership and Co-prosperity".
Webinar yang digelar digelar The Korean Center of RMOL berlangsung secara hybrid dari Rumah Djan, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/11).
Dikatakan Umar Hadi, kerjasama yang bisa dilakukan bersama diantara dua negara adalah pengembangan
artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang memang sudah dikembangkan Korea Selatan.
"Korea Selatan sudah memiliki rencana untuk masa yang akan datang dengan teknologi kecerdasan buatan ini, mereka punya strategi," ujar Umar Hadi.
Jika melihat di seluruh dunia, dikatakan Umar, hanya ada empat negara yang memiliki agenda nyata untuk meningkatkan kecerdasan buatan. Keempat negara itu adalah Amerika Serikat, China, Israel dan Korea Selatan.
"Penerapan kecerdasan buatan ke banyak industri, akan membuat beberapa distrupsi dalam cara industri dan bisnis dijalankan saat ini," terangnya.
Hadir memberikan sambutan adalah Duta Besar Korea Selatan Untuk Indonesia Park TaeSung, Ketua GKSB DPR RI-Korea Selatan Edward Tannur dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid serta pembicara kunci Menteri BUMN Erick Thohir.
Turut hadir sebagai pemateri diskusi, Shin Yoonsung dari Korea Institute for Industrial Economics & Trade dan CEO RMOL Network yang Wakil Sekretaris Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Teguh Santosa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: