Khidmat Upacara di Makam Pocut Meurah, Ganjar Pranowo: Pahlawan Tidak Menghitung SARA

Ganjar Pranowo mengatakan, gagasan untuk upacara yang dilanjutkan dengan bersih-bersih di makam Pocut Meurah, muncul saat dia bertemu dengan mahasiswa perantauan yang ada di Jawa Tengah.

“Kemarin ketemu kawan-kawan mahasiswa lalu ada cerita soal pahlawan dari Aceh, maka gagasan muncul. Saya konfirmasi dengan Pak Bupati, kita upacara di Blora bersama-sama dengan warga di sini,” kata Ganjar Pranowo dalam keterangannya, Rabu (10/11).

Ganjar menyampaikan pesan dari spirit Pocut Meurah, pahlawan tidak pernah perhitungan dalam suku, agama, maupun ras. Di mana pun dia akan berjuang untuk Republik Indonesia, maka dari itu semangat tersebut harus terus dijaga.

“Saya juga dengar cerita bahwa Mbah Cut sendiri pun tidak mau makamnya diboyong, dia tetap mau disini. Ini menjadi spirit yang luar biasa, saya ucapkan terima kasih kepada saudara-saudara yang telah menjaga dan merawat makam Pangeran Diponogoro di Makasar, Cut Nyak Dien dirawat di Sumedang,” tuturnya.

Ganjar juga berpesan kepada para generasi muda agar bisa merawat dan membangun Indonesia. Kata Ganjar, menjaga persatuan juga sangat penting, serta terus berinovasi dan berprestasi.

“Tantangan anak-anak sekarang lebih berat. Bagaimana kemudian politik pangan kita mesti berdikari, energi, air juga. Mari berkontribusi dengan prestasi. Inovasi-inovasi inilah yang mesti kita lakukan agar sebagai bangsa mampu berdikari, punya kedaulatan, dan kepribadian,” katanya.

Dalam kesempatan ini, politisi PDI Perjuangan ini, juga menyerahkan dana hibah dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jateng untuk sekolah TPQ, Madrasah, dan Masjid.

Usai upacara, Ganjar menyempatkan diri mengunjungi sedulur Sikep (sebutan warga Kampung Samin), Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

“Sudah lama mau ke sini, tapi belum kelakon (kesampaian). Sekarang ada perayaan hari pahlawan dan saya mampir,” demikian

Dalam kunjungannya, Ganjar disambut langsung oleh Ketua Adat Samin, Mbah Lasiyo. Suku Samin adalah salah satu kelompok masyarakat yang tinggal di Blora.

Sebagai masyarakat masih memegang teguh adat dan tradisi, Samin memiliki ajaran sendiri. Salah satu ajarannya adalah menjunjung tinggi kejujuran dan tidak bersikap sombong.