Begitu dikatakan anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Yanuar Prihatin dalam diskusi bertema "Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi" di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamsi (11/11).
Secara historis di dunia perpolitikan Indonesia, kata dia, proses pemilihan umum tidak ada yang unik dan aneh tentang
positioning realawan.
“Tapi saya ingin sampaikan, posisi relawan menjadi sangat penting ketika kita melihat demokrasi kita ini biayanya sangat mahal,†ucap Yanuar.
Biaya politik baik di tahap pilpres maupun di pemilihan kepala daerah sekalipun membutuhkan biaya yang tidak murah.
"Pertanyaaanya dalam situasi semacam ini, apa salah satu
exit clausul, jalan keluar yang bisa meringankan soal ini?†imbuhnya.
Pihaknya melihat, posisi relawan dalam kontestasi pemilu menarik, karena konsepsi relawan dibentuk dari tingkat masyarakat.
"Jadi inisiasinya, proses politiknya dibangun atas dasar kesadaran bersama. Dibangun atas dasar partisipasi kolektif yang mengandaikan kesukarelaan, kemudian
networking, juga kerja-kerja kolektif yang berbasis kepada persamaan kepentingan,†katanya.
Namun lebih dari itu, ada kesamaan kebiasaan bahkan kultural hingga membuat konstruksi relawan dalam perpolitikan tanah air mengambil bagian di luar kerangka formal politik oleh tim sukses partai.
“Saya mengapresiasi posisi relawan sangat penting sebagai bagian dari mendinamisir demokrasi, mengakselerasi partisipasi-partisipasi yang jauh lebih berkualitas dan memberikan efek pengurangan
cost politik yang luar biasa,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: