Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bagi Andreas Hugo Pareira, Relawan adalah Aset Politik yang Memeriahkan Pemilu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 11 November 2021, 16:45 WIB
Bagi Andreas Hugo Pareira, Relawan adalah Aset Politik yang Memeriahkan Pemilu
Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira/Net
rmol news logo Dalam proses perjalanan politik, faktor relawan menjadi faktor pendorong yang luar biasa bagi perkembangan politik di Tanah Air.

Begitu yang disampaikan politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (11/11).

Andreas memaparkan, jika melirik pada proses demokrasi dari Pikada 2012 di mana Jokowi melawan Fauzi Bowo kala itu, Jokowi berada di posisi bawah. Namun, berkat relawan atau grassroot yang gencar mengampanyekan Jokowi kala itu berhasil menang.

Andreas mengatakan, relawan memiliki peran penting dalam mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Bacaan Andreas, atmosfir politik Pemilu menjadi makin meriah imbas adanya kerja para relawan.

"Meriah dalam arti tingkat partisipasinya, tetapi juga ini mendorong elektabilitas dan juga pemenangan, akhirnya menjadi pemenangan untuk kandidat,” ucap Andreas Hugo.

Pihaknya juga menceritakan proses demokrasi yang terjadi pada tahun 2014 dan 2019 silam, bahwa Jokowi yang bersanding dengan JK moncer disebabkan oleh relawan.

Sebagai orang partai, Andreas menyatakan relawan adalah aset politik. Saat dikelola dengan baik, maka akan menjadi kekuatan politik bagi kandidat yang akan diusung oleh partai.

"Relawan menjadi suatu kekuatan politik untuk memberikan dukungan pada kandidat yang akan diputuskan oleh partai,” katanya.

Menurutnya, kemunculan relawan sebetulnya tidak perlu dipersoalkan. Sebab, semua aspek dalam politik adalah aset yang harus diatur dengan baik untuk menjadi akumulasi sikap politik.

“ Mungkin (kekuatan) tidak 100 persen tapi akhirnya kelompok-kelompok ini menjadi suatu akumulasi politik, yang menjadi daya dorong kuat memenangkan siapa yang diusung oleh partai nanti,” ucapnya.

“Jadi antara struktur partai, antar kader partai dengan dengan relawan simpatisan ini harus di menej sehingga mereka menjadi sinergi dalam satu barisan yang sama untuk satu kepentingan yang sama yaitu pemenangan dari kandidat yang diusung oleh partai,” demikian Andreas.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA