Arief Poyuono mencatat, sejak program dibuka pada 11 April 2020 silam, setidaknya ada 11,4 juta orang yang sudah merasakan manfaatkan program tersebut.
Arief melihat, program ini menjadi favorit masyarakat karena selain dibuka 22 gelombang, juga mendapat insentif uang tunai senilai Rp 2,4 juta.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, program Kartu Prakerja bukan hanya berfungsi sebagai upaya perlindungan sosial tetapi peserta mendapat pelatihan dan pendidikan.
“Jadi selain memberikan bantuan keuangan juga memiliki elemen pengembangan sumber daya manusia dan bersifat inklusif. Program Prakerja ini juga menjangkau sektor informal, perempuan, dan penyandang disabilitas," demikian penjelasan Arief Poyuono kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/11).
Arief juga mengamati, Kartu Prakerja adalah Bansos yang paling memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya pemulihan ekonomi keluarga.
"Kenapa? karena program Prakerja itu membangun masyarakat penerima Bansos menjadi lebih produktif dan inovatif untuk mengembangkan perekonomian keluarga," terang Arief.
Ia kemudian menyebutkan contohnya, setiap penerima Prakerja, selain mendapatkan uang tunai untuk modal kerja, pemerintah memastikan setiap peserta
skill dan pengetahuannya meningkat.
"Misalnya saja sudah dipastikan peserta program Prakerja mampu dan menguasai teknologi digitalisasi, internet dan
digital market place setelah mendapatkan pelatihan dari program Prakerja," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: