Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Said Abdullah Kritik Menteri Jokowi Mulai Sibuk Kampanye, Politikus PDIP: Menteri Harus Fokus Kerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 12 November 2021, 01:58 WIB
Said Abdullah Kritik Menteri Jokowi Mulai Sibuk Kampanye, Politikus PDIP: Menteri Harus Fokus Kerja
Politikus senior PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira/Net
rmol news logo Kinerja jajaran pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Bersatu kembali mendapat kritik. Kali ini kritik datang dari Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, yang menilai para pembantu Jokowi yang saat ini tampak sibuk mempersiapkan diri untuk kontestasi Pilpres 2024.

Menyikapi kritikan Said Abdullah, politikus senior PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganggap apa yang disampaikan koleganya di partai banteng tersebut bertujuan agar kinerja para menteri Jokowi tidak terganggu.

"Itu fungsi dari DPR kan pengawasan, kalau Pak Said menyampaikan itu ya supaya menteri fokus ke kerjanya dong,” ucap Andreas di Gedung Nusantara III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (11/11).

Menurutnya, tidak ada batasan seorang menteri dibolehkan untuk mensosialisasikan dirinya sebagai calon presiden, selama tidak merusak kerjanya sebagai pembantu presiden.

“Enggak ada larangan soal itu, selama dia enggak menggunakan fasilitas negara,” katanya.

Soal kesan menteri Jokowi kini sibuk mempersiapkan diri menuju pilpres dan meninggalkan presiden, Hugo berpendapat hal itu tidak masalah. Para menteri tersebut justru harus mampu menunjukkan kinerja terbaiknya di hadapan masyarakat untuk menjadi bekal di 2024 mendatang.

“Artinya selama menteri tersebut kinerjanya tetap bagus, ya tentu mereka akan bekerja serius untuk menunjukkan, kalau dia mau jadi calon presiden ya. Kalau dia ini (kinerjanya buruk) justru jadi negative feedback bagi dia kan," jelasnya.

"Logikanya, kalau dia mau jadi calon presiden, dia harus menunjukkan kinerja yang bagus, dan itu menguntungkan untuk pemerintahan ya kan? Kalau dia justru memanfaatkan hal itu untuk kampanye justru negative effect buat dia nanti,” demikian Andreas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA