Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yakin Pemerintah Tak Berpihak ke Satu Calon Ketum, Kader Muda: Pernyataan Wapres Jelas Ingin NU Utuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 13 November 2021, 23:01 WIB
Yakin Pemerintah Tak Berpihak ke Satu Calon Ketum, Kader Muda: Pernyataan Wapres Jelas Ingin NU Utuh
Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi/Net
rmol news logo Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung pada Desember 2021 mendatang makin hangat diperbincangan publik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebabnya, ada pembelahan dukungan terhadap calon Ketua Umum PBNU, di satu sisi ada yang mendukung petahana Said Aqil Siroj, dan di sisi yang lain mendukung Yahya Cholil Staquf.

Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi, ikut angkat bicara mengenai fenomena menjelang muktamar NU ini.

Dirinya mendukung sekaligus mengapresiasi seruan Wakil Presiden Maruf Amin yang meminta agar Muktamar NU mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Menurut Hery, seruan Maruf Amin menyadarkan bahwa NU bukan organisasi biasa, tetapi organisasi ulama yang diharapkan menjadi tauladan bagi publik.

"Ini juga menepis keraguan sebagian kalangan bahwa Pemerintah terlibat secara aktif dalam memenangkan calon kandidat tertentu, sekaligus menunjukkan tekad agar NU tetap utuh apapun hasil Muktamar nanti," ujar Hery dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Sabtu (13/11).

Hery yang juga merupakan kader muda NU tak memungkiri peranan NU dalam meletakkan landasan paling penting bagi model berbangsa dan bernegara yang mengedepankan konsensus dalam keberagaman.

Dia melihat, para tokoh NU bersama tokoh-tokoh lain telah berhasil menjadikan musyawarah sebagai model penyelesaian ketegangan pada awal-awal Republik Indonesia berdiri.

"Alih-alih pertimbangan mayoritas-minoritas, dalam menentukan apakah Indonesia akan menjadi Negara Agama atau Negara Nasional. Sekalipun Islam adalah agama mayoritas, tetapi Indonesia tidak menjadi Negara Islam," tuturnya.

Selain itu, Hery juga menanggapi pernyataan Said Aqil Siroj yang meminta pemerintah bersikap netral dalam Muktamar NU di Lampung nanti, yang menurutnya selaras dengan ajakan musyawarah dari Maruf Amin yang juga pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU.

"Sebenarnya, Kyai Said dan Kyai Maruf sama-sama mengajak agar para muktamirin kembali kepada model bermusyawarah untuk mufakat yang merupakan gaya berorganisasi yang khas sedari awal berdirinya NU," tuturnya.

Maka dari itu, Hery berharap, kekhawatiran banyak pihak atas ketegangan rivalitas antara para calon kandidat Ketum PBNU, yang berpotensi berdampak terhadap keutuhan NU, tidak terjadi.

"Selama musyawarah menjadi cara pengambilan keputusan tertinggi, independensi dan keutuhan NU tidak perlu dikhawatirkan karena ulama pasti lebih jernih dalam melihat kemaslahatan publik," pungkas Hery yang merupakan mantan Wasekjen PBNU. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA