Menanggapi kabar tersebut, Ketua PAC Karawang Timur, Ateng Jazuli mengatakan, manuver politik sebagian rekannya itu hanya settingan orang-orang yang tidak puas dengan hasil keputusan Muscab VIII.
Lebih lanjut ia menjelaskan, upaya mendongkel Dedi Rustandi berawal dari pertemuan di Alam Ceria, tanpa menyebut waktu pertemuan tersebut. Ateng juga tak menyebutkan siapa inisiator pertemuan itu.
“Awalnya para Ketua PAC ditelepon sama salah satu PAC. Ngajak ngopi serta ngobrol ,dan teman-teman PAC diundang sesama partai datang ke Alam Ceria,†kata Ateng kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (15/11).
Bahkan kelompok yang anti-Dedi Rustandi telah memanipulasi pertemuan itu seolah-olah merupakan forum resmi untuk membatalkan keputusan Muscab VIII PPP Karawang.
"Jadi banyak juga PAC yang
ditulis tonggong di mana setiap ketua PAC dijemput ke rumahnya guna untuk diminta tandatangan. Padahal mayoritas yang hadir hanya ingin ngobrol, ngopi, dan dapat ongkos. Ternyata itu semua buat nyari angka," ungkap Ateng.
Bahkan, lanjut Ateng, ada orang-orang yang tidak dikenal mengaku utusan PAC hadir dalam pertemuan di Alam Ceria itu. Ateng baru menyadari bahwa di kemudian hari pertemuan itu dipelintir untuk membuat opini seolah ada 17 PAC mengajukan mosi tidak percaya seperti yang berkembang saat ini.
“Pada prinsipnya teman-teman PAC merasa dibokongi serta dibohongi oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab,†katanya.
Menurutnya, klaim 17 PAC PPP tersebut setingan orang yang tidak diakomodir dan tidak puas atas hasil Muscab VIII lalu.
"Karena ada beberapa pihak yang kemungkinkan tidak diakomodir syahwat politiknya,†jelas Ateng.
Ateng pun menegaskan dirinya patuh pada keputusan Muscab VIII dan mendorong pergantian Ketua PAC PPP Karawang dituntaskan.
"Pada prinsipnya PAC mempercayakan sepenuhnya terhadap formatur hasil Muscab untuk menyusun kepengurusan periode yang akan datang," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: