Pengamat intelijen, keamanan dan pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai, Dudung merupakan seorang Perwira Tinggi yang cukup baik dalam menghadapai peperangan hibrida.
Pengamatan Nuning, pria yang sebelumnya mengemban amanah sebagai Pangkostrad itu mampu membaca ancaman seperti radikalisme maupun separatisme.
Menjawab tantangan institusi TNI AD, Nuning berpendapat bahwa seorang KSAD harus memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer handal.
Rekam jejak Dudung, kata Nuning juga memiliki pengetahuan intelijen dan memahami perkembangan teknologi pertahanan seperti siber.
"Oleh karenanya (TNI AD) membutuhkan sosok KSAD yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional seperti halnya tuntutan Panglima TNI," demikian kata Nuning kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (17/11).
Lebih dari itu, Nuning mengatakan, KSAD yang baru harus piawai menyesuaikan rencana strategisnya dengan visi misi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Siap menerapkan TNI adalah kita, sehingga TNI AD menjadi institusi yang bisa turut menyelesaikan masalah radikalisme dan separatisme dengan cara yang tidak berlakukan methoda militeristik penuh," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: