Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikunjungi Risma. Command Center 112 Surabaya Bakal Jadi Percontohan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 21 November 2021, 05:46 WIB
Dikunjungi Risma. Command Center 112 Surabaya Bakal Jadi Percontohan Nasional
Mensos Risma bersama jajaran mengunjungi l Command Center (CC) 112 di Gedung Siola, Surabaya/RMOLJatim
rmol news logo Command Center (CC) 112 di Gedung Siola, Surabaya, memiliki sistem layanan publik yang canggih. Karena itu Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama jajaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan mengajukan CC 112 Surabaya sebagai percontohan ke pemerintah pusat.

Hal ini dinyatakan Risma saat mengunjungi CC 112 Surabaya pada Sabtu (20/11).

Bukan hanya menilik ruangan CC 112 di gedung delapan lantai itu, Risma bersama rombongan Kemensos juga mampir ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), KORIDOR Coworking Space, hingga ke Sentra UMKM yang ada di lantai dasar bangunan bersejarah yang terletak di Jalan Tunjungan ini.

Alasan Risma menjadikan pelayanan publik CC 112 di kota Pahlawan itu jadi contoh karena dengan layanan ini nantinya Pemerintah Pusat dapat cepat tanggap mengetahui, mendengar dan membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan atau keluhan.

"Nanti mau bikin semacam command center yang bisa menampung seluruh keluhan masyarakat. Karena selama ini kan keluhan masyarakat itu tidak terintegrasi dan termanage dengan baik," kata Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (20/11).

Selain untuk merespons cepat keluhan masyarakat, Risma juga ingin nantinya pelayanan satu pintu ini terintegrasi dalam satu ruangan. Pun bisa terkoneksi di dalam satu sistem.

Mantan Walikota Surabaya itu mengaku, ketika terjadi bencana, Pemerintah Pusat kesulitan berkoordinasi dengan wilayah-wilayah yang ada di daerah. Sehingga, dengan sistem layanan ini, ia berharap dapat mempermudah kerja pemerintah dalam penanganan bencana.

"Sekarang kita punya citra satelit. Nah citra satelit itu kemudian kita gunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman di daerah. Misal ada bencana, meskipun BMKG sudah memberikan informasi, tapi kalau ada yang mengkomunikasikan direct langsung ke pusat kan lebih baik," ujarnya.

Mensos Risma optimis, Indonesia memiliki pusat layanan yang terkoneksi antara pusat dengan daerah lain di seluruh wilayah negeri ini.

"Saya yakin Indonesia itu bisa. Jadi bukan hanya untuk penanganan bencana, tetapi juga menangani kemiskinan, disabilitas juga," lanjutnya.

Ia menambahkan, saat ini proses pelaksanaan sistem publik terintegrasi yang digagasnya di Pemerintah Pusat sudah hampir rampung.

Dipastikan layanan itu bisa beroperasi pada awal bulan Desember 2021.

"Jadi bukan hanya penanganan bencana saja, tetapi juga menangani kemiskinan, juga disabilitas. Mudah-mudahan nanti awal bulan depan lah bisa beroperasi. Sekarang ini lagi mikirin yang mengisi petugasnya, bagaimana caranya nanti yang bertugas itu tiga shift. Karena saya ingin ada tiga shift seperti di Surabaya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bakesbangpol BPB Linmas Kota Surabaya, Yusuf Masruh menanggapi positif, rencana Risma yang akan membuat layanan publik terintegrasi di lingkup Pemerintah Pusat.

Menurutnya, dengan adanya pelayanan Command Center seperti di kota Pahlawan, justru akan mempermudah masyarakat di wilayah lain ketika membutuhkan bantuan mendesak.

"Kalau Pemerintah Pusat membuat seperti CC 112, pasti akan banyak yang terbantu. Jangkauannya kan pasti lebih luas, apalagi dalam keadaan cuaca ekstrem seperti sekarang dan pandemi. itu sangat diperlukan," kata Yusuf.

Yusuf melanjutkan, selama ini CC 112 terdapat berbagai satgas yang disiagakan di lapangan, mulai dari Posko Terpadu, Kasatgas, BKO, dan OPD terkait yang mendukung dan menopang CC 112 untuk menanggapi keluhan masyarakat.

"Jadi warga bisa terfasilitasi, mulai kesulitan dalam hal sosial, ada keluhan soal anak, ada bantuan medis, ada hewan lepas, bahkan hal yang krusial seperti anak tenggelam di sungai, itu kan kita bisa bantu," jelas Yusuf.

CC 112 di Surabaya memiliki 22 orang petugas strategis. Mulai dari jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Dinas Pemadam Kebakaran (PMK), Satpol PP, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perhubungan (Dishub) dan masih banyak lainnya.

"Karena Command Center harus 24 jam, jadi dibagi tiga shift. Kaki tangannya kan ada di posko-posko terpadu itu. Malam pun banyak yang meminta bantuan, seperti medis dan lain sebagainya," jelasnya.

Yusuf menambahkan, kedepannya CC 112 akan terus melakukan evaluasi agar masyarakat bisa terlayani dengan baik secara berkelanjutan.

Karena dengan layanan CC 112, masyarakat dapat terfasilitasi terfasilitasi dengan baik ketika dalam keadaan terdesak.

"Misal, butuh bantuan ambulan, itu bisa cepat. Kalau zaman dulu kan bisa lama kalau butuh ambulan. Apalagi di saat pandemi seperti ini, sebuah Command Center pastinya sangat bermanfaat," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA