Demikian pernyataan pengamat politik Iwel Sastra kepada
Kantor Berita Politik RMOL merespons simulasi pasangan Capres yang dilemparkan Hendri Satrio.
Menurut Direktur Mahara Leadership ini, menyambut Pilpres 2024 yang keadaan politiknya berbeda dari sebelumnya gimmick politik sah-sah saja.
Kata Iwel, meski Pilpres masih menbutuhkan waktu 2,5 tahun lagi, gaung bunyinya memang kuat. Sebab, Jokowi sudah tidak bisa maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Berbagai spekulasi dan prediksi pun bermunculan termasuk
gimmick politik. Bentuk
gimmick politik tersebut antara lain memunculkan nama-nama calon presiden berikut pasangan wakil presiden," demikian kata Iwel kepada, Senin (22/11).
Dalam pandangan Iwel,
gimmick politik memunculkan pasangan Capres bertujuan untuk melihat seperti apa respons masyarakat terhadap para tokoh yang berpotensi maju di Pilpres.
"Ibarat kata pepatah sambil menyelam air sekaligus mencoba membaca respons masyarakat," tandas Iwel.
Meski demikian, Iwel mengingatkan bahwa memunculkan nama paket Capres tidak boleh meninggalkan para Ketua umum Partai.
Argumentasi Iwel, pasangan Anies Baswedan dan Erick Thohir yang dimunculkan Hendri Satrio justru sulit dibayangkan.
Secara politik, tambah Iwel, kedua tokoh itu bukanlah petinggi partai.
"Jangan dilupakan nama-nama seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, AHY, Muhaimin Iskandar, yang memiliki peluang menjadi Capres maupun Wapres karena sudah memiliki modal partai pengusung," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: